Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan terdapat tiga posko untuk publik terkait urusan insiden hilang kontak pesawat Sriwijaya SJ 182.Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Soekarno-Hatta setelah melewati ketinggian 11.000 kaki pada Sabtu sore.
"Di Bandara Soekarno-Hatta dua titik, untuk pusat penanggulangan kedaruratan dan posko pusat krisis," kata Awal dalam jumpa persnya di Terminal 2D, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu.
Ia mengatakan posko ketiga juga dibuka di Bandara Supadio, Pontianak, yang menjadi tujuan pesawat Sriwijaya SJ 182. Posko-posko tersebut didirikan bersama maskapai Sriwijaya Air.
Khusus posko krisis di Terminal 2D, kata dia, menjadi lokasi koordinasi lintas sektor untuk berbagai urusan terkait insiden hilang kontak SJ 182.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo mengatakan melakukan koordinasi lintas sektor terkait SJ 182. Komunikasi lintas sektor melibatkan beberapa unsur di antaranya Kementerian Perhubungan, Badan SAR Nasional, maskapai Sriwijaya Air dan elemen terkait lainnya.
"Kami mendengar berita ini kami langsung berkoordinasi lintas sektor, Kementerian Perhubungan, Basarnas, Sriwijaya. Kami koordinasi, kami tempatkan teman-teman Jasa Raharja di Soekarno-Hatta, Basarnas dan Tanjung Priuk. Kami harus berkoordinasi. Kami bentuk posko di Pontianak juga untuk keluarga-keluarga di sana," kata dia.
Adapun Sriwijaya SJ 182 tersebut memiliki bernomor registrasi PK CLC. Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Soekarno-Hatta setelah melewati ketinggian 11.000 kaki pada Sabtu sore.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021