• Beranda
  • Berita
  • Asisten III Kota Pare-pare meninggal karena COVID-19

Asisten III Kota Pare-pare meninggal karena COVID-19

10 Januari 2021 18:02 WIB
Asisten III Kota Pare-pare meninggal karena COVID-19
Asisten III Pemerintah Kota Pare-pare, Haryanto. ANTARA/HO/Dokumentasi Pemkot Pare-pare.
Asisten III Pemerintah Kota Pare-pare, Haryanto, dinyatakan meninggal dunia karena positif Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) saat menjalani perawatan di kamar isolasi RSUD Andi Makkasau Parepare, Sulawesi Selatan.

"Iya, benar, baru saja meninggal. Karena COVID-19. Kita kehilangan sosok putra terbaik Pare-pare," ujar Wali Kota Pare-pare, Taufan Pawe, melalui siaran persnya, Ahad.

Taufan mengatakan merasa kehilangan sosok sahabat yang patut menjadi suri teladan di lingkup Pemkot Pare-pare.

Dari hati yang paling dalam, pihaknya dan seluruh keluarga besar turut menyampaikan rasa belasungkawa dan berduka cita atas berpulangnya Haryanto.

Baca juga: Dua pejabat ASN DPRD Sulsel terpapar COVID-19

Baca juga: Petani jadi "striker" bagi semua sektor melawan pandemi


"Semoga Allah SWT menempatkannya di tempat paling indah bersama orang-orang beriman. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran menerima cobaan ini," kata Ketua DPD Golkar Sulsel itu.

Tingginya angka penyebaran kasus COVID-19 di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Pare-pare, membuatnya kembali mengkaji kebijakan bekerja dari rumah.

"Termasuk Pak Sekda (Iwan Asaad) juga positif. Sekarang menjalani isolasi mandiri di rumah. Sementara kita akan lakukan kembali kerja dari rumah," katanya.

Di tempat terpisah, Direktur RSUD Andi Makkasau, dr Renny Anggraeny Sari menjelaskan almarhum Haryanto telah dirawat sejak sepekan lalu.

"Kondisi pasien memang memburuk, ada penyakit komorbid, gula. Saat ini dilakukan pemusalaran jenazah untuk dimakamkan di TPU Bilalang," ungkap dr Renny.

Data Gugus Tugas COVID-19 Sulsel melalui info perkembangan harian per 9 Januari 2021, tercacat ada penambahan 590 kasus baru, dengan jumlah akumulasi hari ke-296 sebanyak 35.928 kasus positif.

Kendati demikian, angka kesembuhan pasien juga mengalami penambahan 439 pasien, secara akumulasi pasien sembuh tercatat 31.126 orang pasien. Pasien meninggal dunia juga bertambah tuju orang dengan total akumulasi 641 orang.*

Baca juga: Ahli Epidemiologi Unhas: Berpikir positif bisa tangkal virus corona

Baca juga: Produksi pangan, petani tetap tangguh di tengah pandemi

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021