Selama PPKM, KRL beroperasi sampai pukul 22.00

11 Januari 2021 15:51 WIB
Selama PPKM, KRL beroperasi sampai pukul 22.00
Dokumentasi - Kereta listrik Jabodetabek melintas di dekat Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2020). ANTARA/Laily Rahmawaty/am.

KAI Commuter tetap melayani pelanggan dengan 964 perjalanan KRL per harinya menggunakan 91 rangkaian KRL

KAI Commuter sebagai penyedia jasa layanan KRL Commuter Line melanjutkan kebijakan pembatasan jam operasional KRL yang berlaku pasca masa layanan libur Natal dan Tahun Baru lalu.

Pembatasan jam operasional KRL menjadi pukul 04:00 - 22:00 ini akan diteruskan pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa dan Bali mulai 11 Januari 2020.

“Dengan jam operasional ini, KAI Commuter tetap melayani pelanggan dengan 964 perjalanan KRL per harinya menggunakan 91 rangkaian KRL,” kata Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba di Jakarta, Senin.

Dengan pembatasan jam operasional ini dan berbagai pengendalian mobilitas masyarakat pada masa libur Natal dan Tahun Baru lalu, jumlah pengguna KRL rata-rata mencapai 300.000 pengguna per hari.

Sementara sebelumnya di masa PSBB Transisi volume pengguna KRL setiap hari kerja mencapai 400.000 orang.

Selain pembatasan jam operasional, berbagai protokol kesehatan di stasiun dan kereta tetap berjalan.

Protokol ini termasuk pengukuran suhu tubuh, wajib menggunakan masker, mencuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL, serta menjaga jarak.

KAI Commuter mengingatkan para pengguna agar tetap mengikuti antrean penyekatan menuju ke peron yang ada di stasiun terutama pada jam-jam sibuk. Dalam mengantre, para pengguna hendaknya senantiasa menjaga jarak dan tidak lalai dalam memakai masker.

KAI Commuter juga masih memberlakukan aturan tambahan pada masa pandemi ini, yaitu bagi lansia hanya dapat naik kereta pada pukul 10.00 WIB-14.00 WIB atau di luar jam sibuk. Sementara bagi balita tidak diperkenankan naik KRL.

Selain protokol kesehatan tersebut, upaya tambahan yang dilakukan KAI Commuter adalah membuka jendela pada area ujung setiap kereta untuk menambah sirkulasi udara selama dalam perjalanan KRL.

“Para pengguna juga kami imbau untuk berdiri dengan menghadap satu arah agar tidak saling berhadap-hadapan. Aturan untuk tidak berbicara baik secara langsung maupun melalui telepon selama perjalanan juga tetap berlaku. Ini merupakan upaya mencegah penyebaran COVID-19 melalui droplet yang keluar saat kita berbicara,” kata Anne.

Para petugas KAI Commuter juga tidak lelah menjaga kebersihan rangkaian kereta dan stasiun. Seluruh rangkaian kereta setiap harinya dicuci dan disemprot cairan disinfektan usai beroperasi. Selama beroperasi, petugas juga rutin membersihkan bagian-bagian KRL maupun stasiun dengan cairan disinfektan.

Pengguna KRL juga dapat memanfaatkan aplikasi KRL Access versi terbaru untuk merencanakan perjalanan serta terhindar dari potensi kepadatan di stasiun pada masa PPKM ini. Pengguna bisa mengatur waktu perjalanannya dengan melihat jadwal, posisi real time kereta dan kondisi antrean di stasiun melalui aplikasi KRL Access. Pengguna juga diimbau untuk mempersiapkan KMT, kartu uang elektonik bank, atau tiket kode QR dengan saldo yang cukup sehingga saat tiba di stasiun tidak perlu lagi mengantre.

Baca juga: Menaker pastikan siap kawal kebijakan pembatasan kegiatan
Baca juga: Menko Airlangga optimistis ekonomi RI tetap tumbuh meski ada PSBB
Baca juga: Jangan panik, Airlangga tegaskan PSBB hanya batasi kegiatan

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021