Apa layak usia pesawat sudah di atas 20 tahun masih dipakai penerbangan domestik kita?
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae akan mengundang Menteri Perhubungan (Menhub) dan jajarannya untuk membahas soal penerbangan nasional agar lebih baik.
"Dalam waktu yang tidak terlalu lama kita akan mengundang Menteri Perhubungan dan seluruh jajarannya, ingin kita bicarakan persoalan penerbangan," ujar Ridwan Bae di Jakarta Internantional Container Terminal (JICT) 2, Jakarta Utara, Senin.
Ia menyampaikan bahwa terdapat beberapa hal yang menjadi perhatian bagi industri penerbangan nasional, di antaranya mengenai usia pesawat hingga penerbangan komersial bertarif murah.
"Apa layak usia pesawat sudah di atas 20 tahun masih dipakai penerbangan domestik kita? Apa layak pesawat kita yang suku cadangnya tanpa memerlukan perhatian yang kuat dan serius," ucapnya.
Baca juga: Luhut: Tragedi SJ 182 momentum perbaiki sistem pemeliharaan pesawat
Kemudian, lanjut dia, Komisi V juga akan menyoroti pesawat-pesawat komersial atau penerbangan bertarif murah mengenai faktor keselamatan.
"Karena biaya murah pada dasarnya menurut pemikiran orang itu adalah bisa terjadi dengan mengabaikan persoalan suku cadang yang sangat dibutuhkan," katanya.
Ridwan berharap musibah jatuhnya pesawat tidak terjadi lagi ke depannya sehingga tidak membuat khawatir masyarakat dalam menggunakan moda transportasi udara.
"Satu harapan kami bahwa ke depan tidak lagi terjadi hal-hal yang seperti ini sehingga rakyat Indonesia dalam suasana yang tenang dan tidak menimbulkan kegelisahan seperti sekarang ini," ucapnya.
Baca juga: Menhub minta penuhi segera hak keluarga korban Sriwijaya Air SJ 182
Seperti diberitakan, pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Baca juga: Tim gabungan temukan bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021