Erna, yang memiliki satu putri berusia sekitar 1,5 tahun masih terlihat syok mendengar suaminya, Suyanto, masuk manifes Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak di Kepulauan Seribu itu, kata Yuni, salah satu adik ipar Suyanto, di Desa Katelan Kecamatan Tangen Sragen, Senin.
Bahkan, istri kakak iparnya tersebut banyak di dalam kamar bersama putrinya, dan masih menunggu kabar terkini suaminya bersama adik iparnya, Riyanto (32) yang keduanya menjadi penumpang Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak di Kepulauan Seribu.
Suyanto, kakak iparnya tersebut, kata Yuni, merupakan anak nomor satu pasangan suami istri Wagiyo-Wagiyem, anak nomor dua suaminya, Suparno, kemudian anak ketiga, Riyanto (penumpang Sriwijaya Air) dan anak bungsu, Sulistyo.
Baca juga: Pemprov Sumsel fasilitasi kebutuhan keluarga korban Sriwijaya Air
Baca juga: Sriwijaya siapkan penginapan khusus keluarga korban pesawat jatuh
"Jadi ada dua orang kakak beradik, Suyanto dan Riyanto, yang masuk manifes penumpang Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak, hilang kontak di Kepulauan Seribu itu," katanya.
Suparni (70), salah satu bude, Suyanto dan Riyanto menjelaskan, sejak ada kabar Suyanto masuk daftar penumpang pesawat yang hilang kontak tersebut, Erna, kelihatan syok, dan sedih, soal nasib suaminya dan adik iparnya.
Menurut Suparni, Erna memang sangat syok dan sejak ada informasi peristiwa tersebut, dia selalu di dalam kamar bersama putrinya semata wayang.
Orang tua Suyanto dan Riyanto, sudah berada di Pos Ante mortem DVI Polri Kramat Jati Jakarta, Senin ini, keduanya diambil sampel untuk tes DNA. Hal ini, dibenarkan oleh pihak keluarga Suyanto di Sragen.
Menurut Suparni, kedua orang tua Suyanto dan Riyanto ke Jakarta, sejak Sabtu (9/1) malam hingga sekarang. Keduanya ke Jakarta setelah mendapat informasi dari pihak kepolisian soal adanya kejadian kedua anaknya masuk manifes penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di Kepulauan Seribu.
Kepala Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen, Kunto Cahyono, membenarkan, Suyanto (40), dan Riyanto (32) yang menjadi penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak di Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1). Keduanya warga Dukuh Tengaran RT 17, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen.
Suyanto dan Riyanto memang sehari-harinya bekerja di sebuah perusahaan kontraktor yang proyeknya beraktivitas di luar jawa termasuk di Pontianak Kalimantan Barat.
Suyanto ke Pontianak, rencananya hanya satu hari saja, untuk menandatangan kontrak kerja.*
Baca juga: Korban pesawat Sriwijaya Air asal Pekanbaru masih pengantin baru
Baca juga: Komisi V: Faktor keselamatan penerbangan nasional jadi sorotan dunia
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021