"Sponsor memahami liga tidak bisa berjalan tanpa izin dari Polri," ujar Akhmad Hadian kepada Antara di Jakarta, Senin.
Pihak sponsor, dia melanjutkan, juga mengerti bahwa kompetisi tidak dapat dipaksakan karena berpotensi menyulitkan berbagai pihak.
Akhmad Hadian pun memastikan akan memberitahukan kepada sponsor terkait perkembangan nasib Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2020 yang diliburkan sejak Maret tahun lalu.
Baca juga: PT Liga : Masukan klub pertimbangan utama nasib liga Indonesia
Baca juga: PSSI akan tunduk pada keputusan kepolisian soal lanjutan kompetisi
Liga sepak bola profesional Indonesia belum dapat bergulir karena belum terbitnya izin keramaian Polri menyusul pandemi COVID-19 yang belum terkendali.
Oleh sebab itu, untuk membicarakan soal masa depan Liga 1 dan 2 Indonesia, LIB menggelar pertemuan dengan perwakilan manajemen klub pada 22 Januari nanti.
Hasil dari rapat tersebut nantinya diserahkan kepada PSSI. PSSI akan mengadakan rapat Komite Eksekutif (Exco), yang sampai berita ini diturunkan waktunya belum ditetapkan, untuk menentukan apakah liga dilanjutkan atau tidak.
Sementara, tentang izin keramaian dari Polri untuk kegiatan olahraga profesional, Akhmad Hadian Lukita memastikan bahwa pihaknya menunggu kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali oleh pemerintah selesai pada 25 Januari.
"Polisi pasti sejalan dengan pemerintah. Jadi kami menunggu perkembangan situasinya setelah tanggal 25 Januari 2020," pungkas Akhmad Hadian Lukita.
Baca juga: Pelatih Persib usul kompetisi Liga 1 2020 sebaiknya dihentikan
Baca juga: Liga Indonesia : Corona dan dagelan sepak bola kita
Baca juga: Gelandang PSS Sleman usul lanjutan kompetisi Liga 1 dihentikan saja
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021