"Mengingat tingginya tingkat infeksi di banyak negara dan bukti penyebaran global dari varian yang lebih menular, jelas bahwa sebagian besar rute udara global akan menjadi perhatian kritis di masa mendatang," kata Menteri Penanggulangan COVID-19 Chris Hipkins dalam pernyataan.
Hipkins mengatakan persyaratan tes prakeberangkatan akan segera diperluas pada semua negara dan wilayah, kecuali Australia, Antartika, dan beberapa negara Kepulauan Pasifik.
Wisatawan masih harus menyelesaikan karantina wajib selama 14 hari dan menjalani pengujian setibanya di Selandia Baru.
Penutupan perbatasan dan penguncian nasional yang ketat selama fase awal pandemi telah membantu Selandia Baru mempertahankan jumlah yang relatif rendah. Negara itu mencatat lebih dari 1.800 kasus yang dikonfirmasi dan 25 kematian sejak pandemi mulai muncul.
Selandia Baru terakhir kali melaporkan kasus lokal hampir dua bulan lalu.
Sumber : Reuters
Baca juga: PM Selandia Baru Ardern cabut pembatasan virus corona di Auckland
Baca juga: Selandia Baru beli 1,5 juta dosis vaksin COVID-19 dari Pfizer-BioNTech
Dubes Tantowi Yahya beberkan cara Selandia Baru bebas COVID-19
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021