Indeks Hang Seng (HSI) di Bursa Efek Hong Kong melonjak 1,32 persen atau 368,53 poin, menjadi menetap di 28.276,75 poin, level tertinggi sejak 22 Januari 2020 setelah diperdagangkan antara 27.781,42 poin hingga 28.276,75 poin, dengan nilai transaksi mencapai 199,06 miliar dolar Hong Kong (sekitar 25,69 miliar dolar AS).
Baca juga: Saham China "rebound" dari 2 hari rugi, Indeks Shanghai melambung
Sehari sebelumnya Indeks Hang Seng terkerek 0,11 persen atau 30,00 poin, menjadi 27.908,22 poin dengan nilai transaksi mencapai 254,15 miliar dolar Hong Kong (sekitar 32,79 miliar dolar AS), setelah melonjak 1,20 persen atau 329,70 poin menjadi 27.878,22 poin pada Jumat lalu (8/1/2021).
Analis mengatakan keuntungan didukung oleh arus modal yang meningkat dari daratan. Data resmi menunjukkan investor paling banyak membeli saham Hong Kong pada sesi sebelumnya melalui skema Stock Connect sejak program tersebut diluncurkan.
Baca juga: Saham Tokyo ditutup sedikit menguat, terangkat kenaikan produsen obat
Ketika investor AS membuang saham-saham di perusahaan China yang masuk daftar hitam oleh Presiden Donald Trump yang akan segera meninggalkan Gedung Putih, pemburu saham murah di China mengambil sisi berlawanan dari perdagangan itu, bertaruh bahwa kepresidenan Joe Biden akan membalikkan larangan investasi.
Secara terpisah, perusahaan-perusahaan Wall Street di Hong Kong termasuk Goldman Sachs dan JPMorgan pada Senin (11/1/2021) bergerak untuk mengurangi eksposur ke perusahaan telekomunikasi China yang disebutkan dalam larangan AS atas investasi di perusahaan yang dianggap Washington terkait dengan militer China.
Baca juga: Saham Korsel rugi lagi, Indeks KOSPI ditutup jatuh 0,71 persen
Baca juga: Saham Filipina balik merugi, Indeks PSE merosot 0,64 persen
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021