"Terpaksa karena cuaca buruk ekstrem, tinggi gelombang 2,5 meter," kata Deputi Bidang Bina Tenaga dan Potensi Pencarian dan Pertolongan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Abdul Haris Achadi di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan bahwa Kapal KN SAR Karna yang membawa tim penyelam, tenaga medis, dan unsur lain yang terlibat dalam upaya untuk menemukan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dan penumpangnya harus putar balik ke dermaga JICT 2 setelah diterpa gelombang tinggi.
"Kita lihat saja goyangan kapalnya sekarang," kata Haris sambil menunjuk ke kapal KN SAR Karna berbadan sedang yang berada di tepi dermaga JICT 2.
Ia mengatakan bahwa upaya pencarian akan dilanjutkan setelah kondisi cuaca mendukung.
Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor register PK-CLC SJ 182 yang menerbangi rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu (9/1) jatuh di wilayah perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat Boeing 737-500 yang lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada Sabtu (9/1) pukul 14.36 WIB itu menurut data manifes membawa 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Baca juga:
30 ambulans disiapkan di hari kelima pencarian penumpang Sriwijaya Air
Pasukan elit lanjutkan pencarian CVR Sriwijaya Air
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021