Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan kondisi cuaca dengan kecepatan angin dan gelombang tinggi pada hari kelima atau Rabu (13/1) dapat mengganggu proses pencarian dan evakuasi pesawat Sriwijaya SJ182.Gelombang setinggi 2 meter lebih tentunya sudah sangat mengganggu evakuasi korban
"Pada jam 7.00 WIB kecepatan angin mencapai 20 knot, artinya dengan kecepatan angin yang cukup tinggi tersebut membuat gelombang laut pun cukup tinggi. Dengan demikian dapat mengganggu rencana evakuasi dan pencarian," ujar Koordinator Lapangan (Korlap) Posko BMKG Jakarta International Container Terminal (JICT) Sugarin di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Basarnas: Cuaca tidak mendukung penyelaman dan pencarian SJ 182
Menurut Sugarin, pihaknya memprediksikan tinggi gelombang antara 0.5 sampai dengan 2 meter lebih.
"Gelombang setinggi 2 meter lebih tentunya sudah sangat mengganggu evakuasi korban, mengingat kapal penolong sulit untuk bermanuver," katanya.
Kendati demikian Sugarin memperkirakan kondisi cuaca yang kurang kondusif tersebut tidak akan berlangsung lama.
Baca juga: Basarnas akan fokus cari korban hingga kotak hitam pada hari kelima
Kondisi cuaca diperkirakan akan membaik, artinya kecepatan angin juga akan menurun sehingga proses evakuasi diharapkan bisa berjalan.
"Kalau dari data kita kemungkinan kondisi cuaca sekitar jam 13.00 dan seterusnya sudah berangsur-angsur membaik," kata Korlap Posko BMKG tersebut.
Baca juga: Basarnas: Operasi SAR besok fokus cari korban
Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor register PK-CLC SJ 182 yang menerbangi rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu (9/1) jatuh di wilayah perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat Boeing 737-500 yang lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada Sabtu (9/1) pukul 14.36 WIB itu menurut data manifes membawa 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021