"Empat dokter meninggal dunia itu terdiri dari 2 orang di Kota Tanjungpinang, 1 orang di Kota Batam, dan 1 orang di Kabupaten Natuna," kata Rusnadi di Tanjungpinang, Rabu (13/1)
Dia merinci total 96 dokter terinfeksi COVID-19 tersebut tersebar di tujuh/kabupaten kota se Kepri. Antara lain, Kota Batam 82 orang, Kota Tanjungpinang 4 orang, Kabupaten Natuna 4 orang, Kabupaten Karimun 3 orang, Kabupaten Anambas 1 orang, Kabupaten Lingga 1 orang, dan Kabupaten Bintan 1 orang.
Baca juga: Tertular di Surabaya, dokter di Kepri meninggal dunia akibat COVID-19
Dikatakannya, sebagian besar dokter terjangkit COVID-19 itu sudah sembuh. Namun, ada juga yang masih melakukan karantina mandiri di rumah.
Para dokter yang terkonfirmasi positif ini berasal dari klaster perjalanan ke luar daerah hingga terjangkit saat merawat pasien COVID-19.
"Paling banyak klaster lingkungan rumah sakit yang menangani COVID-19," ungkapnya.
Rusdani tidak menampik jika dokter memang berisiko tinggi terpapar COVID-19 karena menjadi garda terdepan penanganan virus tersebut.
Maka itu, salah satu upaya yang perlu dilakukan ialah dokter harus divaksinasi COVID-19 agar dapat menambah imun tubuh buat melawan virus tersebut.
Selain itu, kata dia, dokter yang bertugas melayani pasien wajib mematuhi protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Baca juga: Banyak nakes positif COVID-19, rumah sakit di Kepri diminta waspada
IDI pun turut mengimbau kepada dokter khususnya di rumah sakit agar lebih disiplin lagi dalam menggunakan alat pelindung diri (APD) ketika bertugas.
"Dinas Kesehatan Provinsi Kepri menjamin APD yang diperuntukkan bagi dokter dan tenaga kesehatan lainnya, saat ini jumlahnya sangat mencukupi," demikian Rusdani.
Baca juga: Kepri peringkat keempat patuh gunakan masker secara nasional
Pewarta: Ogen
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021