• Beranda
  • Berita
  • Co-Pilot Fadly Satrianto terima santunan Jasa Raharja

Co-Pilot Fadly Satrianto terima santunan Jasa Raharja

13 Januari 2021 15:52 WIB
Co-Pilot Fadly Satrianto terima santunan Jasa Raharja
Penyerahan santunan korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang juga Co-Pilot Fadly Satrianto di Jalan Tanjung Pinang Surabaya, Rabu (13/1) (ANTARA /H.O/A.M)
Korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang juga Co-Pilot Fadly Satrianto menerima santunan dari PT Jasa Raharja (Persero) sebesar Rp50 juta, sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15 Tahun 2017.

"Dana santunan langsung kami proses setelah tim DVI Mabes Polri mengumumkan kepastian identitas korban Selasa kemarin," kata Kepala Cabang PT Jasa Raharja (Persero) Jawa Timur Suhadi di Surabaya, Rabu.

Baca juga: Co-pilot Fadly Satrianto akan dimakamkan di Surabaya

Baca juga: Polri: Empat jenazah korban pesawat Sriwijaya SJ 182 teridentifikasi


Suhadi, dalam penyerahan santunan yang dilakukan di rumah korban di Jalan Tanjung Pinang, Surabaya itu mengatakan dana santunan itu sudah ditransfer ke rekening ahli waris.

Sementara itu, ayah almarhum Fadly Satrianto, Sumarzen Marzuki berterima kasih atas santunan dan semua pihak yang telah membantu.

"Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak, selain Jasa Raharja, juga Basarnas, Polisi juga TNI Angkatan Laut," ucap Sumarzen.

Sumarzen berencana menjemput jenazah anaknya pada Kamis (14/1) di Bandara Internasional Juanda, Surabaya.

"Saya menginginkan kalau bisa diambil pagi-pagi diterbangkan ke sini (Surabaya), dan nanti yang akan menyiapkan segala sesuatunya itu dari perusahaannya," kata Sumarzen.

Sementara itu, rencananya jenazah Fadly Satrianto dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih di Surabaya, karena dilahirkan di Surabaya.

Baca juga: 30 ambulans disiapkan di hari kelima pencarian penumpang Sriwijaya Air

Baca juga: Tim SAR gabungan kembali temukan serpihan badan pesawat Sriwijaya Air


"Fadly kan dilahirkan di Surabaya. Bahkan ari-arinya ada di sini dan keinginan kami di makamkan di sini (Keputih) karena dekat dengan kakak-kakaknya. Neneknya juga dimakamkan di daerah ini," kata Sumarzen.

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021