Pesohor Raffi Ahmad meminta masyarakat agar tidak takut untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19 seperti yang telah ia lakukan."Apa yang perlu ditakutin? Vaksin baik untuk kita, untuk keluarga dan untuk Indonesia," tambah Raffi.
"Jadi saya sosialisasikan untuk divaksin, jangan pernah takut untuk vaksin, jangan takut," kata Raffi Ahmad di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Raffi Ahmad masuk ke kelompok penerima vaksin Sinovac pertama di Istana Merdeka pada hari ini. Penerima vaksin pertama lainnya antara lain Presiden Jokowi, Ketua Ikatan Dokter Indonesia Daeng M. Faqih, Sekjen Majelis Ulama Indonesia Amiesyah Tambunan, Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Ishomuddin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Baca juga: Akademisi apresiasi cara Presiden agar warga tak takut divaksin
"Apa yang perlu ditakutin? Vaksin baik untuk kita, untuk keluarga dan untuk Indonesia," tambah Raffi yang mengaku diundang ke Istana sebagai perwakilan milenial.
"Kebetulan saya jadi 'influencer', saya diundang dan di sini saya menceritakan pengalaman saya. Divaksin juga tidak ada 'gimana-gimana', baik-baik saja, normal-normal saja," ungkap Raffi.
Raffi pun mengatakan ia tidak merasakan efek samping dari vaksinasi tersebut.
"Yang dirasakannya ya tidak ada 'kerasa' sih karena disuntiknya cuma 2 detik dan selama 30 menit pertama kan dipantau dulu, tapi alhamdulillah tidak ada apa-apa," tambah Raffi.
Baca juga: Risa Sarasvati ungkap alasannya bersedia disuntik vaksin COVID-19
Ia memahami banyak orang masih merasa ragu untuk divaksinasi COVID-19, karena itu Raffi berusaha menyosialisasikan vaksinasi tersebut.
"Karena yang ditakutkan banyak orang mungkin karena belum mengerti, tapi kan COVID-19 ini bukan hanya di Indonesia saja, tapi melanda di seluruh dunia dan Indonesia salah satu negara terbesar dan tersebar masyarakatnya jadi memang ini adalah PR kita tugas kita bersama-sama memerangi COVID-19," jelas Raffi.
Raffi menjelaskan bahwa ia baru mendapat surat panggilan vaksinasi sehari lalu.
"Kebetulan saya ditanya berkenan tidak divaksin? Saya katakan saya sih berkenan dan saya juga sebelumnya juga salah satu orang yang menyosialisasikan protokol kesehatan, akhirnya saya bersedia. Saya tunggu surat resminya dan kemarin baru dapat suratnya, akhirnya saya datang," tambah Raffi.
Baca juga: Presiden disuntik vaksin, pasar saham bergerak positif
Suami Nagita Slavina itu mengingatkan bahwa meski sudah divaksin, masyarakat tetap harus menerapkan protokol kesehatan.
"Kalau yang sudah didivaksin tetap kita pakai masker, tetap kita juga ikutin aturan protokol kesehatan karena tenaga kesehatan dan lain-lain masih terus memantau. Jadi ya mudah-mudahan yang sudah vaksin tetap pakai maskernya dan yang belum vaksin ayo segera vaksin," kata Raffi.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin penggunaan darurat atau "Emergency Use Authorization" (EUA) untuk vaksin COVID-19 produksi Sinovac pada Senin (11/1).
Baca juga: Jokowi: Vaksinasi sebagai ikhtiar agar Indonesia bebas pandemi
BPOM menyebut data efikasi vaksin Sinovac berdasarkan uji klinis tahap ketiga di Bandung adalah sebesar 65,3 persen atau telah memenuhi ambang batas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 50 persen.
Sedangkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Jumat (8/1) memastikan vaksin COVID-19 produksi Sinovac suci dan halal.
Baca juga: PGRI dorong guru dan siswa mendapatkan vaksinasi COVID-19
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021