• Beranda
  • Berita
  • Saham China ditutup merosot, dipicu aksi ambil untung

Saham China ditutup merosot, dipicu aksi ambil untung

13 Januari 2021 17:45 WIB
Saham China ditutup merosot, dipicu aksi ambil untung
Ilustrasi - Sejumlah investor memantau pergerakan indeks harga saham melalui rumah pialang, di Shanghai, China. ANTARA/REUTERS/Aly Song/aa.
Saham-saham China ditutup lebih rendah pada perdagangan Rabu, karena investor merealisasikan keuntungan mereka dari kenaikan tajam sehari sebelumnya, di tengah berlanjutnya kekhawatiran atas ketegangan Beijing-Amerika Serikat dan lonjakan kasus baru COVID-19 domestik.

Indikator utama pasar saham China, Indeks Komposit Shanghai merosot 0,27 persen menjadi ditutup pada 3.598,65 poin, setelah melonjak 2,18 persen di sesi sebelumnya. Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China terpangkas 0,61 persen menjadi berakhir di 15.365,43 poin, setelah kemarin melambung 2,28 persen.

Baca juga: Saham China dibuka untung lagi, setelah melonjak sehari sebelumnya

Baca juga: Saham China "rebound" dari 2 hari rugi, Indeks Shanghai melambung


Nilai transaksi gabungan saham-saham yang mencakup kedua indeks utama China mencapai 1,23 triliun yuan (sekitar 191,1 miliar dolar AS), meningkat dari 1,09 triliun yuan (sekitar 168,2 miliar dolar AS) pada penutupan perdagangan sehari sebelumnya. Angka tersebut melebihi satu triliun yuan untuk perdagangan hari kedelapan berturut-turut.

Saham-saham yang terkait dengan industri perkapalan memimpin kenaikan, dengan saham Cosco Shipping Development Co Ltd melonjak 9,90 persen menjadi ditutup pada 3,44 yuan per saham.

Melawan tren kenaikan, saham-saham yang berhubungan dengan perusahaan sekuritas dan perkebunan memimpin kerugian.

Baca juga: IHSG ditutup naik tajam, ditopang euforia mulainya vaksinasi massal

Baca juga: Rupiah ditutup menguat, terangkat sentimen vaksinasi massal hari ini


Selain aksi ambil untung, sentimen pasar secara keseluruhan pada Rabu juga dipengaruhi oleh kebangkitan kasus Virus Corona di China daratan, ketika China mencatat lonjakan harian terbesar dalam lebih dari lima bulan, dan menempatkan empat kota di utara dalam penguncian.

Sementara itu Indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang atau perusahaan rintisan di papan bergaya Nasdaq China, terpuruk 1,57 persen menjadi mengakhiri perdagangan pada 3.130,30 poin, setelah terangkat 2,83 persen sehari sebelumnya.

Baca juga: Saham Tokyo ditutup naik, Indeks Nikkei melambung tertinggi 30 tahun

Baca juga: Bursa Australia berakhir naik, terkerek saham penambang dan energi

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021