Orang-orang seperti itu tidak dianggap menimbulkan risiko penularan, menurut pedoman yang diterbitkan oleh pemerintah untuk panti jompo di seluruh negeri.
Rumah sakit sebelumnya harus melakukan tes COVID-19 pada siapa pun yang dipindahkan ke rumah perawatan 48 jam sebelum keluar.
Anggota parlemen Inggris dari kubu oposisi Jonathan Ashworth mengkritik tindakan itu dengan mengatakan tindakan itu memiliki "konsekuensi yang berpotensi tragis."
"Kami mendesak para menteri untuk meninjau kembali pedoman ini dan memastikan bahwa tidak ada yang dikirim ke panti jompo tanpa tes COVID, untuk melindungi nyawa," kata Ashworth dalam pernyataan yang dikirim melalui email.
Lebih dari tiga juta orang Inggris dinyatakan positif COVID-19, dengan satu dari 20 orang sekarang terinfeksi di beberapa bagian London. Penyakit yang menyebar dengan cepat itu mengancam akan membanjiri Layanan Kesehatan Nasional (NHS) karena rumah sakit penuh dengan pasien.
Sumber: Reuters
Baca juga: Inggris khawatir soal penyebaran COVID-19 di pasar swalayan
Baca juga: Penasihat Prancis: Tak perlu tutup sekolah meski ada varian baru COVID
Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021