Tidak ada vaksin yang langsung bekerja begitu disuntikkan, juga tidak ada yang tingkat perlindungannya mencapai 100 persen
Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Sitorus menilai sosialisasi dan edukasi merupakan kunci sukses dalam program vaksinasi COVID-19 sehingga pihak-pihak terkait harus melakukan kedua hal tersebut secara masif.
Langkah itu menurut dia sangat penting karena masing-masing vaksin berbeda cara kerjanya di dalam tubuh dan berbeda pula tingkat perlindungannya.
"Tidak ada vaksin yang langsung bekerja begitu disuntikkan, juga tidak ada yang tingkat perlindungannya mencapai 100 persen," kata Deddy dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Menurut Deddy, sosialisasi dan edukasi tepat sejak awal akan menambah minat masyarakat divaksinasi dan selanjutnya akan mencegah meningkatnya jumlah penularan COVID-19.
Dia menilai, pemerintah juga harus mengedukasi pentingnya disiplin protokol kesehatan untuk menambah perlindungan selain divaksinasi.
Baca juga: Menag sebut vaksinasi upaya pemerintah lindungi rakyat
Baca juga: Epidemiolog: Tetap terapkan protokol kesehatan setelah vaksinasi
"Adanya persentase efikasi menunjukkan bahwa potensi tertular virus masih terbuka untuk sebagian orang yang vaksinnya tidak berfungsi seperti yang diharapkan," ujarnya.
Deddy meyakini pemerintah tidak mungkin menyediakan vaksin yang sama bagi seluruh rakyat karena keterbatasan produksi asal vaksin sehingga jika ada yang mendapat vaksin berbeda, itu bukan karena diskriminasi tetapi karena terbatasnya ketersediaan atau masalah persyaratan teknis.
Dia mencontohkan, dirinya mendengar bahwa vaksin Pfizer membutuhkan suhu penyimpanan -70°C sehingga pabrikan hanya mau melayani daerah yang memiliki fasilitas bandara atau fasilitas kesehatan yang mampu menjaga vaksin dalam suhu ideal.
"Jadi jelas sekali masalahnya adalah teknis, bukan diskriminasi," katanya.
Selain itu Deddy menyatakan siap membantu melakukan sosialisasi dan edukasi kepada publik yang dapat dilakukan melalui media sosial dan melalui jaringan serta dibantu seluruh kader PDI Perjuangan.
#satgascovid19
#ingatpesanibujagajarak
#vaksincovid19
Baca juga: Erick Thohir: Setiap vaksin punya kode sesuai pasien yang disuntik
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021