Jalan-jalan di area perkotaan dan perdesaan di Hulu Sungai Tengah tergenang.
Banjir juga menggenangi kawasan pusat perbelanjaan, membuat pasar-pasar dan pertokoan harus ditutup. Perkantoran, bank, dan sekolah juga semuanya ditutup akibat banjir.
Warga yang rumahnya kebanjiran sebagian mengungsi ke masjid atau tempat lain yang lebih aman.
Pewarta ANTARA yang tinggal di Kecamatan Barabai, daerah pusat pemerintahan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, harus mengungsikan seluruh anggota keluarganya ke masjid karena rumahnya tergenang.
Banjir dengan cepat menggenangi rumah Fathurrahman sehingga dia dan keluarganya tidak sempat membawa bekal untuk mengungsi.
"Hanya baju di badan dan mobil yang bisa kami bawa bersama keluarga," katanya.
Banjir juga menyebabkan listrik padam dan jaringan telekomunikasi terganggu. Kondisi yang demikian membuat warga Hulu Sungai Tengah yang berada di luar daerah tidak bisa menghubungi kerabat dan keluarga mereka yang terdampak banjir.
Beberapa warga Hulu Sungai Tengah yang berada di luar daerah menghubungi Kantor Berita ANTARA Biro Kalimantan Selatan untuk meminta bantuan mencarikan informasi mengenai keluarga mereka yang terdampak banjir.
Di Hulu Sungai Tengah, banjir menimbulkan dampak paling parah di wilayah Kecamatan Pandawan. Genangan air di Desa Jaranih dan Masiraan di Pandawan tingginya dua meter lebih, membuat rumah-rumah warga terendam hingga atap.
Wilayah Kecamatan Labuan Amas Utara juga tidak luput dari banjir. Daerah Walangku, Kasarangan Samhurang, hingga Tabat kebanjiran luapan air sungai. Sebagian wilayah Kecamatan Haruyan juga kebanjiran.
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah sudah mendirikan dapur umum di halaman Gedung Juang Barabai dan lokasi-lokasi pengungsian untuk membantu korban banjir. Warga juga bergotong royong membuka dapur umum untuk membantu para pengungsi.
Aparat TNI dan Polri dengan bantuan sukarelawan membantu mengevakuasi warga dari daerah-daerah yang terendam banjir.
Baca juga:
Tim SAR evakuasi korban banjir di Kalimantan Selatan
Listrik padam dan air dari PDAM macet saat banjir melanda Hulu Sungai Tengah
Pewarta: Ulul Maskuriah, M Taupik Rakhman, Fathurrahman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021