"Hingga saat ini jaringan seluler masih dapat melayani kebutuhan komunikasi para pelanggan di wilayah yang terdampak bencana tersebut," ujar Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika Kominfo, Ahmad M. Ramli, dalam pesan instan, Jumat.
Baca juga: Kominfo buka konsultasi publik untuk rencana induk frekuensi penyiaran
Baca juga: Kominfo minta WhatsApp terapkan prinsip perlindungan data pribadi
Gempa yang terjadi pada pukul 02:28 WITA di wilayah Majene, menurut Ramli, memang sempat mengakibatkan supply listrik dari PLN terputus.
Hal itu berdampak terhadap matinya base transceiver station (BTS) seluler di beberapa wilayah yaitu Kabupaten Majene, Kab Mamuju Tengah dan Kab Polewali Mandar, namun sebagian besar jaringan masih dapat digunakan.
BTS yang mengalami gangguan gempa berjumlah 122 site dari total 651 site di Majene dan kabupaten sekitarnya, atau hanya 18,7 persen.
Ramli mengatakan Kementerian Kominfo melalui Ditjen PPI sudah meminta operator seluler berupaya keras dalam pemulihan sebagian BTS yang terdampak bencana gempa bumi dengan terus memberikan komitmen kapasitas dan kualitas layanan telekomunikasi terbaik kepada masyarakat.
"Beberapa operator mengantisipasinya dengan menyalakan genset dan melakukan rekayasa jaringan agar layanan untuk pelanggan tetap bisa terjaga," kata Ramli.
Ramli menambahkan Kementerian Kominfo akan terus melakukan monitoring terhadap jaringan telekomunikasi dan meminta operator seluler untuk mengerahkan segala upaya untuk melakukan pemulihan terhadap site seluler yang masih down sehingga dapat berfungsi kembali secara normal meskipun listrik PLN masih putus/down.
Baca juga: Pemilik data akan berhak meminta salinan data pribadi dari korporasi
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021