"Bantuan ini diharapkan dapat membantu para korban yang terdampak banjir," kata Kepala Balai BRSPDM Budi Luhur Banjarbaru Herry Pawoko, melalui keterangan tertulis Kemensos yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan setelah menerima arahan Mensos, Balai BRSPDM Budi Luhur Banjarbaru langsung mendirikan posko darurat bencana banjir.
Salah satu tindakan utama yang dilakukan ialah membantu para penyintas, yakni para lansia, anak-anak, ibu hamil, bayi dan kelompok rentan lainnya.
"Pekerja sosial langsung memberikan layanan psikososial dan trauma healing bagi para penyintas," katanya.
Gerak cepat yang dilakukan oleh BRSPDM Budi Luhur Banjarbaru, yakni memfungsikan satu asrama menjadi posko darurat bencana banjir di lokasi bencana.
Hingga saat ini tercatat 22 warga yang terdampak bencana banjir dari wilayah Martapura dan mengungsi di posko darurat. Warga tersebut terdiri dari dua orang lanjut usia, 10 pasangan suami istri, tiga remaja serta tujuh anak-anak dan bayi.
Secara umum terdapat 22.765 kepala keluarga dengan total 84.438 jiwa yang terdampak bencana banjir di Kalimantan Selatan. Khusus para penyintas telah mendapatkan layanan pengecekan kesehatan, bantuan pakaian layak pakai serta makanan atau logistik selama berada di posko.
Hujan yang terus mengguyur selama dua hari berturut-turut tanpa henti mengakibatkan sungai di sekitar lokasi bencana meluap dan membanjiri pemukiman-permukiman warga.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021