Video di Youtube berujudul Jagat Politik itu tampak menyematkan gambar Syekh Ali Jaber, yang terbaring di tempat tidur, dengan gambar vaksin Sinovac.
"KRONOLGI SYEKH ALI JABER W4F4T,
2 JAM SEBELUM BELIAU W4F4T....
TAK DISANGKA TERNYATA KARNA VAKSIN INI??" demikian sang pengunggah di video itu.
Cuplikan gambar tersebut telah ditonton hingga 121 ribu kali dan disukai 815 pengguna Youtube sampai Jumat (15/1).
Penjelasan:
Menurut unggahan akun Instagram @yayasan.syekhalijaber, ulama yang meninggal dalam usia 44 tahun tersebut, terkonfirmasi COVID-19 pada 29 Desember 2020.
Namun putra Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber, mengonfirmasi pendakwah asal Arab Saudi itu telah dinyatakan negatif COVID-19 saat wafat pada Kamis, sebagaimana dilaporkan ANTARA.
"Karena kondisinya beliau terus membaik, saya akhirnya memutuskan pulang. Tapi pada Kamis (14/1) pagi, kami dikabarkan kondisi Syeikh Ali Jaber terus menurun, oksigen turun, dan panasnya naik. Meninggalnya Syeikh Ali Jaber dalam kondisi negatif COVID-19," kata Al Hasan Ali Jaber.
Ustaz Yusuf Mansur pun membenarkan kabar soal kondisi Syekh Ali Jaber yang telah terbebas dari COVID-19.
Pria yang dikenal sebagai rekan dekat Syekh Ali Jaber itu menerangkan pendakwah yang menjadi WNI pada 2011 tersebut wafat akibat penyakit paru-paru.
"Setelah dirawat di RS Yarsi, Syekh Ali Jaber dinyatakan negatif COVID-19 dan meninggal dunia akibat paru-paru,” kata Yusuf Mansur dalam laporan Medcom.id.
ANTARA, hingga Jumat (15/1), juga tidak menemukan satu pun berita media arus utama, yang memuat keterangan resmi Syekh Ali Jaber meninggal karena mendapatkan suntikan vaksin Sinovac.
Dengan demikian, unggahan di YouTube itu merupakan informasi menyesatkan atau hoaks.
Klaim: Syekh Ali Jaber meninggal karena disuntik vaksin Sinovac
Rating: Salah/Disinformasi
Baca juga: Malaysia sampaikan duka cita atas meninggalnya Syekh Ali Jaber
Baca juga: Menag sebut ceramah Syekh Ali Jaber teduh dan tidak provokatif
Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2021