Ketua Tim Juri Anugerah Kebudayaan PWI Pusat Nungki Kusumastuti mengatakan Bupati/ Wali Kota terpilih, masing-masing memiliki strategi jitu dalam memajukan kebudayaan daerah-nya.
"Misalnya, dalam menghadapi gejala umum bahwa kaum milenial kurang menyukai kebudayaan daerah. Bagian pelik itu, kemudian dijawab oleh para Bupati/ Wali Kota dengan strategi berbeda-beda, dalam mengolah kekuatan dan warisan kekayaan masa lalu dengan cara-cara masa kini, termasuk penggunaan teknologi dunia maya. Dengan begitu, daerah tidak menerima pengaruh global begitu saja, tetapi turut mewarnainya," ujar Nungki di Jakarta, Jumat.
Nungki bersama anggota juri yang lain, yakni wartawan senior Ninok Leksono, pengamat seni budaya/penulis Agus Dermawan T, Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari, wartawan senior kebudayaan/ pelaku seni Yusuf Susilo Hartono, terlibat sejak dalam tahap awal kegiatan itu.
Baca juga: Ketua MPR dan Menkop UKM dukung HPN 2021 dilaksanakan secara virtual
Baca juga: Menkominfo sarankan HPN 2021 full digital
Mulai dari perencanaan hingga pembacaan dan penilaian berkas proposal dari berbagai daerah yang masuk ke panitia lebih dari 500 halaman, belum termasuk berbagai tautan yang ada, juga menyimak video yang disertakan berdurasi total ratusan menit, melakukan verifikasi, hingga wawancara langsung via daring dalam rentang waktu Oktober 2020 hingga Januari 2021.
Adapun sepuluh penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat dalam rangka HPN 2021 tersebut ialah:
1. Bupati Banggai, Sulawesi Tengah, Herwin Yatim, dengan proposal yang diajukan berjudul "Pinasa: Gaya Hidup Kabupaten Banggai."
2. Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto, dengan proposal yang diajukan berjudul "Sahitya Raksa Baraya: Solidaritas Saling Menjaga Antar Sesama Warga."
3. Wali Kota Denpasar, Bali, IB Rai Dharma Wijaya Mantra, dengan proposal yang diajukan berjudul "Denpasar Kreatif dan Berbudaya, Derap Langkah Menuju Orange Economy."
4. Bupati Majalengka, Jawa Barat, Karna Sobahi, dengan proposal yang diajukan berjudul "Ngamumule Budaya, Ngawangun Majalengka Raharja."
5. Wali Kota Mojokerto, Jawa Timur, Ika Puspitasari dengan proposal yang diajukan berjudul "Terwujudnya Kota Mojokerto yang Berdaya Saing, Mandiri, Adil Makmur, Sejahtera dan Bermartabat."
6. Wali Kota Parepare, Sulawesi Selatan, M.Taufan Pawe: "Parepare Kota Industri Tanpa Cerobong Asap Melalui Gerak Kebudayaan."
7. Wali Kota Tegal, Jawa Tengah, Dedy Yon Supriyono: "Kota Tegal dengan Jitak Jakwir Menuju Masyarakat Yang Berdedikasi dan Bermartabat."
8. Wali Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Tjhai Chui Mie: "Budaya Leluhur: Kearifan Lokal dalam Melawan Pandemi Covid-19 di Kota Singkawang."
9. Bupati Sumedang, Jawa Barat, Dony Ahmad Munir: "Memelihara Nilai-nilai Lama yang Baik, dan Menggali Nilai-nilai Baru yang Lebih Baik."
10. Wali Kota Semarang, Jawa Tengah, Hendrar Prihadi: "Semarang Kota Perdagangan dan Jasa yang Hebat Menuju Masyarakat Makin Sejahtera."
Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari mengatakan rencananya trofi dan piagam penghargaan Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2021 akan diberikan kepada 10 Bupati/ Wali Kota tersebut secara daring dan disaksikan oleh Presiden Joko Widodo.
Baca juga: PWI umumkan 10 calon penerima anugerah kebudayaan PWI Pusat 2021
Baca juga: PWI Pusat undang bupati/wali kota yang komit kebudayaan
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021