"Cukup banyak korban luka akibat gempa yang terjadi pada Jumat, (15/1) pagi, warga yang terluka kemudian kami evakuasi ke rumah sakit terdekat maupun Posko Induk Penanggulangan Bencana Gempa Bumi di SMK Bukit Tinggi, Majene," kata Ketua PMI Kabupaten Majene Fatmawati Fahmi melalui sambungan telepon, Jumat.
Menurut dia beberapa saat setelah gempa bumi, dirinya dan personel lainnya langsung berkoordinasi melalui alat komunikasi. Pada saat itu, aliran listrik pun sempat padam sehingga menambah panik situasi.
Baca juga: PMI distribusikan ribuan logistik bantuan ke lokasi gempa Sulbar
Baca juga: PMI kerahkan puluhan relawan dan ambulans ke lokasi gempa Sulbar
Maka dari itu, ia pun langsung menanyakan kondisi masing-masing personel PMI apakah ada yang menjadi korban atau terluka pada kejadian bencana ini. Setelah dirasa aman maka setiap relawan diinstruksikan merapat ke daerah bencana gempa,
Selain itu, walaupun kondisi masih gelap gulita, Fatmawati pun langsung bergegas menuju perbatasan Majene-Mamuju untuk membantu dan melihat langsung situasi warga di lokasi bencana. Ternyata cukup banyak warga yang harus dievakuasi.
Tanpa pikir panjang, dirinya langsung mengerahkan satu unit mobil pikap yang semula dioperasikan untuk melakukan penyemprotan desinfektan, tetapi dialihfungsikan untuk mengangkut serta membantu evakuasi warga ke lokasi pengungsian.
"Kami juga mengerahkan satu mobil ambulans untuk mengangkut korban, dan untuk siapa pun yang ingin membantu korban bencana gempa Sulbar boleh memusatkan bantuannya ke lokasi pengungsian tersebut di SMK Bukti Tinggi," tutur-nya.
Fatmawati mengatakan dalam melakukan perawatan kepada korban terluka pihaknya juga bekerja sama dengan tim medis dari Pemkab Majene, namun harus diakui personel medis di lokasi pengungsian terbatas sehingga masih butuh tambahan tenaga.
Baca juga: Polri kirim bantuan tangani dampak gempa di Sulbar
Baca juga: Panglima TNI: Prajurit bantu korban bencana alam di Sulbar dan Kalsel
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021