Indeks-indeks utama Wall Street ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), memperpanjang penurunan sesi sebelumnya.Tahun ini adalah tahun keuangan, energi, material, industri. Jadi jika ada hari ketika mereka tidak memimpin, itu bukan kabar baik untuk pasar.
Pelemahan indeks terseret oleh penurunan saham bank-bank besar AS setelah menyampaikan laporan keuangan mereka. Sementara saham sektor energi juga turun tajam karena penyelidikan regulator terhadap Exxon Mobil Corp.
Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 177,26 poin atau 0,57 persen, menjadi berakhir di 30.814,26 poin. Indeks S&P 500 turun 27,29 poin atau 0,72 persen, menjadi ditutup di 3.768,25 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir merosot 114,14 poin atau 0,87 persen, menjadi 12.998,50 poin.
Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup dengan di zona merah, dengan sektor energi anjlok 4,03 persen, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor real estate terangkat 1,46 persen, menjadikannya kelompok dengan kinerja terbaik.
Indeks bank S&P 500 melemah karena saham Wells Fargo & Co, JPMorgan Chase & Co dan Citigroup Inc anjlok meskipun mereka telah membukukan laba kuartal keempat yang lebih baik dari perkiraan. Sektor bank telah menguat tajam dalam beberapa hari terakhir.
Wells Fargo terpuruk 7,8 persen, termasuk di antara penurunan terbesar di S&P 500, bersama dengan Exxon Mobil yang jatuh 4,8 persen.
“Keuangan dan energi telah mengecewakan ... yang menjatuhkan seluruh pasar,” kata Chris Zaccarelli, kepala investasi di Independent Advisor Alliance di Charlotte, North Carolina.
“Tahun ini adalah tahun keuangan, energi, material, industri. Jadi jika ada hari ketika mereka tidak memimpin, itu bukan kabar baik untuk pasar. "
Indeks-indeks utama Wall Street baru-baru ini mencapai rekor tertinggi di tengah harapan untuk paket stimulus fiskal yang besar dan kuat.
Presiden AS yang akan datang Joe Biden pada Kamis malam (14/1/2021) meluncurkan proposal stimulus 1,9 triliun dolar, yang termasuk sekitar satu triliun dolar dalam bantuan langsung untuk rumah tangga.
Sementara itu, data menunjukkan penurunan lebih lanjut dalam penjualan ritel AS pada Desember sebagai tanda terbaru bahwa ekonomi kehilangan kecepatan yang cukup besar pada akhir tahun lalu.
"Data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan, dan terutama di bagian ekonomi seperti penjualan ritel, adalah pendorong besar," kata Liz Ann Sonders, kepala strategi investasi di Charles Schwab.
"Kami melihat sentimen sepanjang minggu lalu di wilayah optimis berbuih euforia spekulatif ekstrim," katanya. “Kadang-kadang tidak membutuhkan katalis sebelum mulai turun dengan bobotnya sendiri.”
Untuk minggu ini S&P 500 dan Nasdaq turun sekitar 1,5 persen, sementara Dow kehilangan 0,91 persen.
Perolehan laba untuk perusahaan-perusahaan S&P 500 diperkirakan merosot 9,5 persen pada kuartal terakhir 2020 dari setahun sebelumnya, tetapi diperkirakan akan pulih pada 2021, dengan kenaikan 16,4 persen yang diproyeksikan untuk kuartal pertama, menurut data IBES dari Refinitiv.
Saham Exxon jatuh setelah sebuah laporan mengatakan bahwa Komisi Sekuritas dan Bursa AS meluncurkan penyelidikan terhadap perusahaan minyak tersebut, menyusul keluhan pelapor bahwa mereka menilai terlalu tinggi aset utama di cekungan minyak serpih Permian yang produktif.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021