BMW ingin menggandakan penjualan kendaraan fully-electric tahun ini karena produsen mobil Jerman dan saingannya berlomba untuk merilis model baru untuk memenuhi target emisi CO2 dan mengejar pemimpin pasar, Tesla Inc.
BMW juga mengatakan bahwa termasuk hibrida plug-in, mereka bertujuan untuk meningkatkan penjualan kendaraan listrik sebesar 50 persen dibandingkan tahun 2020.
Baca juga: Saran BMW Indonesia untuk mendorong penjualan mobil listrik
Baca juga: Dua kendaraan BMW M Performance meluncur di Surabaya
Hal tersebut tidak hanya termasuk volume penjualan untuk kendaraan fully-electric , tetapi pada tahun 2020, menurut data yang dirilis BMW, perusahaan mengatakan telah menjual hampir 193 ribu kendaraan listrik yang meliputi kendaraan fully-electric dan hybrid plug-in pada tahun lalu.
Sementara, Tesla telah mengirimkan kurang dari 500 ribu kendaraan yang semuanya adalah kendaraan fully-electric, kepada pelanggan pada tahun 2020.
BMW Group saat ini memproduksi 13 model kendaraan listrik - baik fully-electric atau hybrid plug-in, yang dijual di 74 pasar.
BMW sebelumnya mengatakan bahwa penjualan EV globalnya naik 31,8 persen pada tahun 2020 dan menyumbang 15 persen dari penjualannya di Eropa, membantu perusahaan memenuhi target emisi Uni Eropa untuk tahun lalu.
Pada 2023, BMW mengatakan akan menggandakan line-up kendaraan berlistrik menjadi 25 model, dengan lebih dari setengahnya sepenuhnya bertenaga listrik.
Selain target emisi, semakin banyak negara akan melarang penjualan kendaraan berbahan bakar fosil baru mulai tahun 2030, menambah tekanan pada pembuat mobil untuk mengembangkan kendaraan listrik.
Baca juga: BMW Astra siap layani uji emisi gas buang di bengkel resminya
Baca juga: Definition CE 04, motor listrik BMW untuk perkotaan
Baca juga: GM hingga BMW tarik lebih dari 210 ribu kendaraan di Korsel
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021