Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Sulbar dr Muhammad Ichwan saat dikonfirmasi dari Makassar, Minggu mengatakan pihaknya sebelumnya memang lebih memfokuskan kekuatan di rumah sakit untuk memaksimalkan pelayanan.
"Jadi puskesmas-puskesman di Mamuju ataupun di Majene memang kosong dan itu yang coba kami hidupkan (layanan kesehatan) dengan mengirimkan tenaga medis," katanya.
Ia menjelaskan, untuk kondisi di Mamuju memang lebih sulit mendapatkan jaringan data kesehatan masyarakat karena masih lumpuh.
Sehingga jika ada korban gempa yang membutuhkan pertolongan medis, maka terpaksa harus dibawa ke Rumah Sakit Regional Sulbar.
"Sudah banyak yang dilakukan tindakan operasi di Mamuju. Kami mulai hari ini berupaya menghidupkan puskemas dengan mengirimkan para dokter dan tenaga medis," ujarnya.
Baca juga: Sulsel siapkan rumah sakit penyangga untuk korban gempa Sulbar
Dinkes Sulbar, kata dia, juga tetap menurunkan para relawan untuk memantau kondisi kesehatan para pengungsi di beberapa titik.
Baca juga: PMI taati protokol kesehatan bantu korban gempa Sulawesi Barat
Apalagi dalam kondisi musim hujan yang tentunya bisa menimbulkan banyak bibit penyakit kepada masyarakat di lokasi pengungsian.
Baca juga: Lantamal VI Makassar kirim rumah sakit terapung ke Sulbar
"Ada sebagian tenaga medis yang kami turunkan bersama para relawan ke titik-titik pengungsian," ujarnya.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021