Akbar Tado, kontributor Pewarta Foto ANTARA yang sedang berada di lokasi gempa, Ahad, melaporkan kondisi terkini di Mamuju, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), khususnya saat pembagian paket kebutuhan pokok.
"Semua bantuan yang diterima oleh pemerintah kemudian ditampung dan langsung didistribusikan ke titik-titik pengungsian," ujarnya.
Bantuan yang terus berdatangan dari berbagai kalangan di luar Sulawesi Barat baik melalui jalur darat, laut dan udara yang didistribusikan oleh TNI maupun relawan kemanusiaan lainnya dikumpulkan oleh pemerintah daerah setempat.
Baca juga: Gempa di Sulbar musibah dan duka bersama
Baca juga: Kemensos dirikan tenda pengungsian di Stadion Manakarra Mamuju
Berdasarkan pantauan, pembagian paket kebutuhan pokok pada hari ketiga gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 itu, para pengungsi sudah mulai teratur dan tertib tidak seperti sehari sebelumnya yang berdesak-desakan.
"Hari ini, hari ketiga pembagian bantuan, warga atau pengungsi lebih tertib. Dibandingkan hari kedua, banyak warga pengungsi berebutan karena takut kehabisan," katanya.
Seperti pantauannya di Stadion Manakarra, di belakang Kantor Gubernur dan titik pengungsian lainnya, para warga sudah mulai tertib dan tidak berebutan.
Sebelumnya, pada gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 yang mengguncang Kota Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulbar, banyak bangunan maupun gedung-gedung roboh karena kuatnya guncangan tersebut.
Data versi BNPB, korban jiwa akibat gempa di Sulawesi Barat hingga Sabtu (16/1), terdata sebanyak 56 orang.
Rinciannya, sebanyak 47 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan sembilan orang di Kabupaten Majene. Hingga Ahad siang belum ada penemuan korban jiwa.
Selain itu, terdapat 637 korban luka di Kabupaten Mejene dengan perincian 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang, dan 425 orang luka ringan. Di Kabupaten Memuju, 189 orang mengalami luka berat dan menjalani rawat inap.*
Baca juga: Unhas salurkan satu ton bakso dan ayam palekko ke Sulbar
Baca juga: Komunitas TDA Palu kirim logistik bantu korban gempa Mamuju-Majene
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021