• Beranda
  • Berita
  • Kompolnas beri masukan Komisi III terkait rekam jejak Listyo Sigit

Kompolnas beri masukan Komisi III terkait rekam jejak Listyo Sigit

18 Januari 2021 15:23 WIB
Kompolnas beri masukan Komisi III terkait rekam jejak Listyo Sigit
Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto. ANTARA/Evarukdijati.

Kami memberikan masukan, misalnya, terkait rekam jejak, jadi karir-nya dari nol sampai terakhir menjadi Kepala Bareskrim, ada atau tidak catatan-catatan yang negatif

Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto mengatakan institusinya memberikan masukan kepada Komisi III DPR RI terkait rekam jejak calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit, yang disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) pada Senin.

"Kami memberikan masukan, misalnya, terkait rekam jejak, jadi karir-nya dari nol sampai terakhir menjadi Kepala Bareskrim, ada atau tidak catatan-catatan yang negatif," kata Benny Mamoto usai RDPU Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Selain itu menurut dia, terkait capaian prestasi yang dimiliki Listyo Sigit termasuk berbagai kekurangan, dan itu semua sudah disampaikan kepada Komisi III DPR RI.

Dia mengatakan, masukan-masukan Kompolnas tersebut akan digunakan Komisi III DPR dalam proses uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri.

Baca juga: Komisi III dalami penjelasan Kompolnas terkait calon Kapolri

Baca juga: RDPU Komisi III bersama Kompolnas dilaksanakan tertutup


Benny mengatakan, Kompolnas juga menyampaikan berbagai tantangan yang akan dihadapi Listyo Sigit saat memimpin Polri, yaitu tantangan internal dan eksternal, internal adalah reformasi kultural harus lanjut dan bagaimana membangun soliditas agar menghasilkan kinerja yang optimal.

"Kemudian tantangan eksternal, kita semua tahu sedang menghadapi pandemik. Belum lagi dampak dari pandemik, pengangguran, dampak ekonomi, kemiskinan, ditambah sekarang bencana alam," ujarnya.

Dia mengatakan, Kompolnas juga menyampaikan tantangan Polri di era Revoluasi Industri 4.0 seperti bentuk kejahatan sudah menggunakan teknologi sehingga Polri harus meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM).

Dia mencontohkan kejahatan siber, ada sekelompok warga negara China yang menyewa rumah di perumahan mewah berjumlah 25 orang, namun ternyata kerja memeras pejabat yang ada di negaranya.

"Korban ada di sana (China), pelaku ditangkap lalu akhirnya dibawa ke sana dan dideportasi. Saya yakin dengan latar belakang beliau (Listyo Sigit) dan timnya yang kuat bisa mengatasi itu," katanya.

Baca juga: Listyo Sigit calon Kapolri, Kompolnas: Bukti regenerasi Polri berjalan

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021