"Sudah enam kecamatan terendam banjir, mulai dari persawahan dan sekitar 500 rumah warga," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dewan Ansari yang dihubungi dari Banda Aceh, Senin.
Ansari menyebutkan, adapun enam wilayah yang terendam banjir tersebut yakni di Kecamatan Padang Tiji (12 desa), Delima (sembilan desa), Mila (delapan desa), sedangkan di Indra Jaya, Pidie, Glumpang Baro masih dalam pendataan.
"Untuk data detail setiap kecamatan dan jumlah desa yang terendam banjir masih dalam pendataan di lapangan," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah Aceh salurkan bantuan untuk korban banjir Pidie Jaya
Baca juga: Personel BKO Ditpolairud Polda Aceh evakuasi korban banjir Pidie Jaya
Ketinggian banjir yang melanda sejumlah kawasan itu diperkirakan mencapai 50 sampai 70 centimeter. Namun, di beberapa daerah sudah mulai surut.
Ansari menuturkan, tidak semua warga terdampak mengungsi, hanya sebagian, yakni di Kecamatan Padang Tiji 125 kepala keluarga (KK) dan Kecamatan Pidie sebanyak 185 KK.
"Warga mengungsi sementara, dan tidak menggunakan tenda, melainkan ke mushala terdekat sambil menunggu air surut," kata Ansari.
Kepada warga terdampak, pemerintah setempat melalui Dinas Sosial Pidie sudah memberikan bantuan serta penyaluran air bersih ke lokasi banjir.
Ansari mengimbau kepada masyarakat harus tetap siaga terhadap bencana banjir ini, apalagi hujan yang terus mengguyur wilayah Pidie, terutama warga yang tinggal di kawasan rawan banjir.*
Baca juga: Banjir rendam 15 desa di Pidie Jaya, satu rumah terbawa arus
Baca juga: Banjir melanda delapan desa di Pidie Jaya, Aceh
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021