Pilihan Presiden terpilih Joe Biden untuk memimpin Departemen Keuangan siap untuk mengatakan Amerika Serikat "tidak mencari mata uang yang lebih lemah guna mendapatkan keuntungan kompetitif", kembali ke postur yang lebih tradisional setelah Presiden Donald Trump yang segera berakhir masa jabatannya sering mencerca kekuatan dolar.
Biden akan dilantik pada Rabu (20/1/2021).
Greenback telah memulai tahun ini dengan reli hampir dua persen terhadap mata uang utama lainnya, didukung oleh kenaikan imbal hasil surat utang negara AS sebagai tanggapan atas rencana Biden untuk paket bantuan pandemi senilai 1,9 triliun dolar AS.
Mata uang safe-haven itu telah jatuh hampir tujuh persen tahun lalu di tengah ekspektasi kebijakan moneter AS akan tetap sangat longgar dan di tengah harapan pemulihan global pasca pandemi.
Greenback juga telah terbantu baru-baru ini oleh pembatalan taruhan bearish, dengan data menunjukkan bahwa hedge fund menumpuk posisi jangka pendek bersih terbesar sejak Mei 2011 di pekan yang berakhir 12 Januari. Posisi besar tersebut menunjukkan bahwa pedagang akan relatif lebih cenderung untuk mengurangi posisi mereka daripada menambah taruhan yang sudah besar.
Namun, banyak analis masih memperkirakan mata uang tersebut pada akhirnya melanjutkan pergerakannya lebih rendah selama 2021.
Prospek ekonomi yang membaik di bawah pengeluaran fiskal yang meningkat dan vaksinasi yang dipercepat, bersama dengan kebijakan moneter yang sangat longgar, akan membatalkan segala upaya untuk reli yang lebih berkelanjutan, tulis analis Commonwealth Bank of Australia, Kim Mundy dalam sebuah catatan.
"Kenaikan dolar AS lebih lanjut minggu ini akan ditahan," katanya.
Indeks dolar turun 0,1 persen menjadi 90,690 pada awal perdagangan Asia, setelah naik tipis ke level 90,94 semalam untuk pertama kalinya sejak 21 Desember. Perdagangan melemah dengan pasar AS ditutup untuk Hari Martin Luther King Jr. pada Senin (18/1/2021).
Dolar sedikit berubah pada 103,72 yen, berkonsolidasi dalam kisaran sempit setelah mencapai tertinggi satu bulan di 104,40 yen pekan lalu.
Euro menguat 0,1 persen menjadi 1,20855 dolar setelah turun ke 1,2054 dolar pada Senin (18/1/2021)untuk pertama kalinya sejak 2 Desember.
Baca juga: Dolar AS menguat ke tertinggi sebulan, pasar amati kebijakan Joe Biden
Baca juga: Rupiah Selasa pagi melemah 2 poin
Baca juga: WSJ: Janet Yellen sebut AS tidak mencari dolar yang lebih lemah
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021