PT Pertamina (Persero) melanjutkan program digitalisasi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dengan mengembangkan sistem baru yakni autoreplenishment dan prepurchase.transformasi digital dilakukan di seluruh proses bisnis inti di Pertamina, baik dari sisi upstream, midstream, downstream, maupun korporat
Direktur Penunjang Bisnis Pertamina M Haryo Yunianto mengatakan bahwa transformasi digital dilakukan di seluruh proses bisnis inti di Pertamina, baik dari sisi upstream, midstream, downstream, maupun korporat.
“Meskipun kita dihadapkan dengan kondisi pandemi, semangat transformasi Pertamina yang berkelanjutan tetap kami gaungkan sebagai bagian dari komitmen mewujudkan visi sebagai perusahaan energi global serta mewujudkan kemandirian energi nasional," ujar Haryo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Pada sisi upstream, Upstream Production Optimization sudah Go Live pada 10 Desember tahun lalu, sisi midstream atau refinery sudah dilaksanakan predictive maintenance di Refinery Unit VI Balongan untuk menjaga kehandalan kilang dan stok, dan dalam sisi korporat adanya integrasi, join operational dashboard dari Hulu sampai Hilir, Digital Procurement dan Office Automation dengan menggunakan sistem P-Office.
Kondisi ini pula yang mendorong Pertamina, akselerator untuk mempercepat proses transformasi digital, selain di sisi upstream, midstream, dan corporate, tidak kalah pentingnya pada sisi downstream yakni digitalisasi 5.518 SPBU sudah diselesaikan.
Direktur Penunjang Bisnis Pertamina tersebut menambahkan, terkait digitalisasi SPBU akan memiliki dampak positif bagi Pertamina karena akan menyediakan data dan informasi yang akurat serta real time.
Data dan informasi inilah yang akan digunakan Pertamina sebagai alat untuk melakukan keputusan strategis dalam memastikan kehandalan suplai dan pelayanan bagi masyarakat.
Selain kehandalan suplai, digitalisasi SPBU juga telah menjalankan monitoring penjualan BBM Subsidi khususnya Solar JBT, salah satunya dengan pencatatan nomor polisi kendaraan dengan menggunakan sistem Pre-Purchase yang hingga saat ini telah mencapai 82 persen dari total transaksi perhari. Untuk penggunaan teknologi video analytic (penggunaan kamera) sedang dikaji dari berbagai aspek.
“Kita tidak berhenti sampai disini. Selanjutnya Pertamina telah menyiapkan pengembangan sistem lebih lanjut menggunakan data dan informasi yang didapat dari digitalisasi SPBU, yakni Sistem Autoreplenishment dan Sistem Prepurchase pembelian BBM Subsidi,” kata Haryo.
Baca juga: Pertamina resmi terapkan digitalisasi 5.518 SPBU di seluruh Indonesia
Baca juga: Pantau penjualan BBM, Telkom tuntaskan digitalisasi SPBU Indonesia
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021