Pantauan ANTARA di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Selasa petang, ketinggian air di Pintu Air Manggarai masih normal, yakni 650 sentimeter (cm), tetapi arus Sungai Ciliwung
mulai deras dan membawa material sampah ukuran kecil serta warna air keruh akibat lumpur.
UPK Badan Air menyiagakan personel serta peralatan tambahan di Pintu Air Manggarai sejak petang
Menurut petugas Siaga Banjir Pintu Air Manggarai dari UPK Badan Air DLH DKI Jakarta, Syahrul Alamsyah, petugas yang disiagakan sebanyak 17 orang, terdiri atas operator tiga orang, tujuh orang keamanan dan tujuh orang Satgas Banjir.
"Kalau normal sih kita biasanya cuma ada dua operator dan empat keamanan, tapi karena ada banjir bandang di hulu Puncak kita diminta siaga," kata Syahrul.
Selain personel, UPK Badan Air DLH juga menyiagakan peralatan berupa tambahan mobil pengangkut sampah, yakni satu uni tipe tronton, tiga unit tipe sedang dan dua unit truk tipe kecil.
Baca juga: 2.832 meter kubik sampah diangkat di Pintu Air Manggarai
Baca juga: Pintu Air Manggarai berstatus waspada Senin dini hari, kata BPBD Jika kondisi normal, kendaraan pengangkut sampah yang disiagakan hanya dua unit truk tipe kecil berkapasitas 12 meter kubik (m3).
"Kita antisipasi saja, kalau-kalau material sampah yang dari Puncak jumlahnya banyak, pengerukan harus dilakukan dan sampah yang dikeruk harus segera dibawa ke pembuangan akhir," kata Syahrul.
Truk tronton bermuatan 30 m3, sedangkan truk ukuran besar berkapasitas 21 m3, disiagakan untuk mengangkut material sampah dari Pintu Air Manggarai.
Petugas memperkirakan air dari hulu di Puncak tiba sekitar enam jam dari naiknya permukaan air. Diperkirakan material sampah dari banjir bandang akan sampai ke Manggarai sekitar pukul 20.00 WIB.
Banjir bandang di area Gunung Mas di Desa Tugu Selatan, Kawasan Puncak, Cisarua, Bogor, pada Selasa pagi. Sebanyak 474 warga mengungsi akibat banjir bandang itu.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021