Menurut Mujiyat usai meninjau berbagai daerah lokasi banjir di Kalimantan Selatan bersama Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dan Forkopimda, Selasa, khusus di HST penanganan banjir sangat cepat, bahkan kini beberapa daerah yang sebelumnya terisolasi kini kembali bisa dijangkau.
"Hampir seluruh daerah di HST yang terdampak, yang sebelumnya tidak bisa dijangkau oleh relawan, hari ini sudah terbuka, tinggal satu titik yaitu di Kecamatan Hantakan, yang kini masih terus diupayakan untuk ditangani," katanya.
Percepatan penanganan pascabanjir tersebut terjadi, karena adanya bantuan dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berupa perahu karet sebanyak 54 unit untuk memberikan bantuan warga yang selama ini tidak bisa dijangkau dengan akses darat.
Baca juga: Sebanyak 68.000 warga terdampak banjir di Hulu Sungai Tengah, Kalsel
Baca juga: Ratusan rumah hilang akibat banjir di Hulu Sungai Tengah, Kalsel
Perahu-perahu karet tersebut dikendalikan langsung oleh sebanyak 80 orang pasukan marinir dan sebelas orang anggota pasukan katak.
"Begitu pasukan tersebut ke lokasi, penanganan terhadap korban banjir terutama yang selama ini tidak bisa dijangkau menjadi sangat cepat, sehingga para korban lebih cepat diberikan bantuan," katanya.
Selain itu hampir seluruh kabupaten tetangga seperti Kabupaten Tabalong dan lainnya, juga datang membantu bersama para relawan.
Bahkan Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, bersama relawan datang dengan kekuatan penuh, baik pasukan relawan, peralatan seperti eskavator atau alat berat untuk membuka jalur yang tertutup.
"Kedatangan bantuan tersebut sangat membantu masyarakat dan pemerintah daerah, sehingga penanganan menjadi sangat cepat dan efektif. Semoga seluruh kegiatan perekonomian, sosial dan lainnya di daerah tersebut segera pulih," katanya.
Selain meninjau lokasi, tim juga membawa bantuan untuk keperluan korban banjir, tim juga menyampaikan bantuan uang dari BNPB sebesar Rp500 juta dan dari Pemprov juga Rp500 juta.
Dana tersebut, di antaranya dimanfaatkan untuk memperbaiki rumah warga yang rusak dan untuk kebutuhan lain para korban banjir.
Hulu Sungai Tengah merupakan salah satu kabupaten di Kalsel yang dilanda banjir dahsyat, sejak Kamis (14/1), dan memporakporandakan ratusan rumah warga, bangunan dan fasilitas umum lainnya.
Bupati HST, H A Chairansyah, menyebutkan, terdata sebanyak delapan orang meninggal dunia, tujuh orang di Kecamatan Hantakan dan satu orang di Kecamatan Barabai.
Selain itu, sebanyak delapan ribu jiwa mengungsi dan 68 ribu jiwa terdampak.
Banjir juga menyebabkan 16 ribu lebih rumah di 10 kecamatan dari 11 kecamatan di HST juga tergenang air.
Terparah di Kecamatan Hantakan dan Barabai. Di Kecamatan Hantakan banjir bandang menghancurkan ratusan rumah warga, sedangkan di Kecamatan Barabai melumpuhkan kota, karena seluruh fasilitas umum terendam.*
Baca juga: Pascabanjir HST Kalsel ditemukan lima mayat, sejumlah rumah hancur
Baca juga: Basarnas dan Tim SAR dikerahkan evakuasi warga terjebak banjir HST
Pewarta: Ulul Maskuriah/Latif Thohir
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021