Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat melarang para korban banjir bandang di Kompleks Gunung Mas di Desa Tugu Selatan, Kawasan Puncak, Cisarua, pulang ke rumah masing-masing karena cuaca dinilai belum kondusif.Kalau pergerakan tanahnya masih tinggi maka kita akan tetap fungsikan di sana (pengungsian, red.) dengan konsekuensi kita siapkan bantuan, seperti sembako, obat-obatan, dan lain-lain
"Sampai saat ini kita masih mengevakuasi dan melarang warga untuk kembali ke sini, karena situasi kondisi cuaca masih terus mengkhawatirkan," ungkap Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan saat meninjau lokasi banjir di Bogor, Selasa.
Laporan yang ia terima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, 134 kepala keluarga (KK) dengan 474 jiwa harus mengungsi ke masjid maupun tempat-tempat yang dianggap aman, karena dikhawatirkan banjir bandang susulan bisa terjadi.
Baca juga: Wabup Bogor ungkap penyebab banjir bandang di Puncak
Banjir akibat meluapnya aliran anak Sungai Ciliwung yang melewati perkebunan teh PTPN VIII itu, membuat rusak beberapa rumah warga dan menutup beberapa akses jalan.
Ia mengatakan tiga rumah di permukiman tersebut rusak parah akibat banjir bandang, berbeda dengan rumah lainnya yang hanya digenangi lumpur.
"Kalau pergerakan tanahnya masih tinggi maka kita akan tetap fungsikan di sana (pengungsian, red.) dengan konsekuensi kita siapkan bantuan, seperti sembako, obat-obatan, dan lain-lain," kata dia.
Pasalnya, katanya, intensitas hujan beberapa hari di wilayah selatan Kabupaten Bogor itu terbilang tinggi.
BMKG bahkan mencatat curah hujan di wilayah Gunung Mas pada Selasa pagi, berstatus hujan lebat dengan curah hujan 107,5 mm per hari.
Baca juga: Puncak Bogor banjir bandang, tak ada korban jiwa
Baca juga: Puncak Bogor dilanda banjir bandang, 474 warga berhasil dievakuasi
Baca juga: BMKG imbau warga Bogor tenang dan waspadai puncak musim hujan
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021