"Kebijakan kewajiban swab antigen tentu harus dipikirkan baik-baik. Tidak semua orang tua siswa dan mahasiswa memiliki kecukupan dana jika setiap kali beraktivitas harus menyertakan hasil swab antigen," ujar LaNyalla dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Dia mendukung adanya tes swab antigen bagi siswa dan mahasiswa, akan tetapi perlu adanya subsidi sepenuhnya oleh pemerintah. LaNyalla mengusulkan agar ada koordinasi Kemenkes dan Kemendikbud memberikan subsidi tes swab atau menggratiskannya untuk pelajar dan mahasiswa yang akan beraktivitas.
Baca juga: 100 dari 271 hasil tes usap di Babel positif COVID-19
Menurut dia, usulan tersebut selain meringankan beban masyarakat di masa pandemi, juga agar proses belajar-mengajar di sekolah dan kampus tak menemui hambatan. Di sisi lain, juga merasa aman dari paparan COVID-19.
"Bagaimana jika orang tua siswa atau mahasiswa tak punya uang untuk tes swab. Artinya dia terhambat melakukan aktivitas belajar mengajar. Usulan subsidi atau gratis ini saya realistis mengingat pelajar atau mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan tentunya tak sebanyak mereka yang belajar di rumah. Jadi tidak akan memberatkan keuangan pemerintah," terang LaNyalla.*
Baca juga: Polri apresiasi kesadaran tinggi warga ikuti random test swab antigen
Baca juga: Anggota DPD: Mahasiswa jadi sukarelawan pendidikan di tengah pandemi
Baca juga: Ketua DPD RI minta posko kesehatan didirikan untuk pengungsi Sulbar
Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021