"Surat edaran ini sudah saya sampaikan kepada Direktur RSUD Sultan Suriansyah dan seluruh kepala puskesmas bahwa pasein yang berobat akibat bencana banjir tidak dipungut biaya, karena segalanya ditanggung pemkot," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi di Banjarmasin, Selasa.
"(SE itu) berlaku sejak hari ini (Selasa, 19/2)," ujarnya.
Dia memaparkan, korban yang terdampak banjir dan kemudian memerlukan pelayanan kesehatan sehingga menjadi pasien di RSUD Sultan Suriansyah atau puskesmas, maka digratiskan tanpa melihat status wilayah tempat tinggal pasien.
"Maksudnya, tetap warga Banjarmasin, tidak berlaku bagi warga luar Kota Banjarmasin, kecuali ada jaminan dari wali kota atau bupati masing-masing," katanya.
Bagi wilayah yang terdampak banjir berat hingga puskesmas di daerah itu tidak bisa beroperasi, maka pihaknya akan mendatangkan petugas kesehatan di posko penanganan bencana banjir terdekat.
Dijelaskan Machli Riyadi, langkah ini sebagai tindak lanjut dari penetapan status tanggap darurat bencana banjir di Kota Banjarmasin sejak 15 Januari 2021.
Hingga hari keenam, Selasa (19/1), Kota Banjarmasin masih mengalami banjir. Daerah yang terdampak parah adalah Banjarmasin Timur, Banjarmasin Selatan dan Banjarmasin Utara.
Dari data pada 18 Januari 2021, sebanyak 51.000 jiwa warga Ibu Kota Provinsi Kalsel yang terdampak musibah banjir itu, sekitar 2.000 jiwa di antaranya terpaksa mengungsi.
Pewarta: Sukarli
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021