• Beranda
  • Berita
  • Distribusi vaksin bukan prasyarat Olimpiade, kata pejabat Jepang

Distribusi vaksin bukan prasyarat Olimpiade, kata pejabat Jepang

20 Januari 2021 09:17 WIB
Distribusi vaksin bukan prasyarat Olimpiade, kata pejabat Jepang
Seorang pria yang mengenakan masker pelindung terhadap COVID-19 terlihat melintas ring Olimpiade di Tokyo, Jepang, Jumat (8/1/ 2021). ANTARA/REUTERS/Issei Kato/am.
Distrubisi vaksin virus corona yang luas bukan sebagai prasyarat untuk melanjutkan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo pada musim panas tahun ini.

"Kami sedang mempertimbangkan langkah-langkah komprehensif untuk menggelar Olimpiade yang aman dan terjamin, bahkan tanpa membuat persyaratan terkait vaksin," Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato mengatakan pada konferensi pers, seperti dikutip dari kantor berita Kyodo, Rabu.

Pemerintahan Perdana Menteri Yoshihide Suga tetap bersikukuh bahwa Olimpiade dan Paralimpiade, yang ditunda tahun lalu karena pandemi COVID-19, akan diadakan dari akhir Juli hingga awal September, meskipun ada keraguan publik karena infeksi di negara itu terus meningkat.

Sekitar 80 persen responden dalam survei Kyodo News yang dilakukan bulan ini mengatakan Olimpiade harus dijadwal ulang atau dibatalkan.

Baca juga: Tokyo pangkas lagi jumlah atlet yang hadiri pembukaan Olimpiade
Baca juga: PM Suga janji teruskan persiapan Olimpiade meskipun COVID-19 melonjak


Di Tokyo pada Selasa tercatat 155 pasien dengan gejala COVID-19 yang serius, melebihi 150 untuk pertama kalinya dan naik 12 dari hari sebelumnya, menurut pemerintah kota setempat, menambah kekhawatiran tentang ketegangan pada sistem medis.

Kasus virus korona kumulatif Tokyo naik menjadi 87.914, dengan 1.240 kasus baru dilaporkan pada hari yang sama.

Tercatat rekor 1.001 kasus serius di seluruh negeri, meningkat sekitar 100 kasus per minggu sejak awal Januari.

Lebih dari 100 kematian akibat virus corona dilaporkan secara nasional pada Selasa, rekor harian tertinggi.

Sejak Desember, setidaknya 17 orang yang terinfeksi virus itu diyakini telah meninggal saat dikarantina di hotel atau di rumah setelah gejala mereka tiba-tiba memburuk, menurut penghitungan Kyodo News.

Baca juga: Peraih emas Olimpiade 2016 Rio didakwa langgar aturan doping
Baca juga: Jepang larang atlet asing masuk selama keadaan darurat virus corona
Baca juga: Survei: 80 persen warga Jepang ingin Olimpade Tokyo batal atau ditunda

Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021