"Saya belum puas dengan itu," kata Mosseri mengenai format Reels dalam podcast Decoder The Verge, dikutip Rabu.
"Kami berkembang baik dalam hal jumlah orang yang mengonsumsi, tetapi jalan kami masih panjang. Dan kami harus jujur bahwa TikTok ada di depan," dia melanjutkan.
Baca juga: Integrasi layanan WhatsApp versus era tanpa privasi
Baca juga: Facebook blokir akun medsos Trump, juga Instagram
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa tim Instagram sebagian besar fokus pada apa yang ada sekarang, dan tidak diasah untuk membedakan diri dengan pesaingnya.
Secara khusus, dia menyebut alat kreatif inovatif TikTok, seperti filter dan efek yang memicu hadirnya format meme video baru sebagai sesuatu yang belum dibuat sendiri oleh Instagram, namun pada akhirnya harus dilakukan.
"Saya pikir kami harus menjadi lebih baik dalam membangun alat yang lebih kuat dan kreatif yang tidak harus berupa meme atau semacam momen dalam satu paket, tetapi memberi orang yang lebih kreatif membuat konten yang akan meledak," ujar Mosseri.
Instagram juga mengalami konflik soal banyak format video yang berbeda. Mosseri mengatakan "kebanyakan orang" mungkin tidak tahu perbedaan antara video yang diposting ke Instagram dan IGTV, aplikasi untuk video berdurasi lebih panjang yang ada sejak 2018.
"Saya pikir tahun ini kami harus kembali ke fokus kami pada kesederhanaan dan karya," dia menambahkan.
Hal itu berbeda saat Instagram memperkenalkan IGTV dengan menyebutnya "masa depan video." Namun, format video tersebut diluncurkan pada 2018 saat TikTok belum dikenal secara luas seperti saat ini yang menjadi pendorong percakapan di internet, meme dan dance viral.
Baca juga: Aplikasi seru temani malam Tahun Baru di rumah
Baca juga: Cara membuat foto Best Nine 2020 di Instagram
Baca juga: Instagram luncurkan notifikasi baru tentang informasi COVID-19
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021