Jika disetujui, kesepakatan itu akan meningkatkan pasokan vaksin COVID-19 Korsel menjadi 146 juta dosis---lebih dari cukup untuk memvaksin 52 juta penduduknya---tepat pada saat negara itu bersiap untuk memulai inokulasi massal pada Februari.
SK bioscience, yang juga memproduksi vaksin COVID-19 AstraZeneca, sedang mengerjakan kesepakatan transfer teknologi dengan Novavax yang akan memungkinkannya untuk memproduksi dan menjual vaksin sendiri, kata bagian pembuat obat dari SK Chemicals.
Baca juga: Korban jiwa akibat COVID-19 di Korsel lampaui 1.000, gim ancam buka
Baca juga: Korsel perluas larangan pertemuan sosial secara nasional
Kesepakatan dengan pemerintah Korsel bisa menjadi kesepakatan pasokan langsung pertamanya.
Presiden Korsel Moon Jae-in mengunjungi situs kerja SK pada Rabu dan mengatakan kesepakatan antara Novavax dan SK bioscience meningkatkan kemungkinan mendapatkan dosis tambahan vaksin.
Negara itu telah mengamankan 106 juta dosis untuk memungkinkan vaksinasi bagi 56 juta orang dari fasilitas pasokan vaksin global COVAX dan pembuat obat Barat termasuk Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson.
Kunjungan Moon dilakukan ketika pemerintahannya menghadapi kritik karena tidak mengambil langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan kekebalan kelompok terhadap virus corona melalui vaksinasi massal pada November.
Pemerintah telah menetapkan batas waktu yang menyerukan vaksinasi individu-individu kunci untuk dimulai pada Februari, dengan 32 juta hingga 36 juta orang divaksinasi pada September.
Korsel melaporkan 404 kasus baru COVID-19 pada Selasa (19/1), menjadikan total infeksi negara itu menjadi 73.518 kasus, dengan 1.300 kematian.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pangkalan militer AS di Korsel minta penghuninya tinggal di rumah
Baca juga: Korsel catat 665 lagi kasus COVID-19
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021