Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang kerap disapa Kak Seto mengatakan perlu pendampingan khusus bagi anak yatim piatu yang terinfeksi COVID-19 termasuk untuk sosok Aisyah (10) yang sedang menjalani perawatan di Rumah Lawan COVID Serpong.Perasaan dia sendiri tanpa orang tua harus diamankan dulu
"Harus ada semacam pengganti orang tua, apakah itu saudaranya atau mungkin dari unsur perawat yang bisa memberikan perhatian khusus," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Aisyah (10) merupakan salah satu pasien COVID-19 di Rumah Lawan COVID Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Kedua orang tuanya meninggal dunia akibat virus yang diketahui pertama kali menjangkit di Wuhan, China tersebut.
Baca juga: Jangan lupa anak-anak juga butuh vaksin
Saat ini Aisyah duduk di bangku kelas empat sekolah dasar. Meskipun terpapar COVID-19, ia diketahui tidak memiliki gejala atau disebut dengan istilah orang tanpa gejala (OTG).
Menurut Kak Seto, saat ini yang terpenting ialah bagaimana orang terdekat sang anak dapat meningkatkan atau mengutamakan kemampuan afektif atau perasaannya.
Baca juga: Satgas: Anak sekolah penyumbang 8,87 persen kasus COVID-19 nasional
"Perasaan dia sendiri tanpa orang tua harus diamankan dulu," ujar dia.
Di Rumah Lawan COVID Serpong, Aisyah tidak sendirian. Melainkan ia ditemani dan dirawat oleh sejumlah orang salah satunya Irma yang juga menjalani perawatan.
Dalam kesehariannya, pelajar yang memiliki hobi olahraga tersebut terus dibimbing oleh warga di Rumah Lawan COVID.
Baca juga: Kerentanan ganda anak penyandang disabilitas selama pandemi COVID-19
Sementara itu, Aisyah (10) saat dihubungi via sambungan telepon genggam mengaku cukup bahagia dan nyaman di Rumah Lawan COVID Serpong.
Setiap harinya, ia memiliki berbagai rutinitas. Mulai dari Shalat Subuh, sarapan, minum vitamin, olahraga, belajar, bermain, istirahat dan sebagainya.
"Saya baru tiga hari di sini dan nyaman," kata dia.
Ia mengaku bisa nyaman karena dikelilingi oleh orang-orang yang baik dan peduli dengan dirinya.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021