Kepala Dinas Pardagangan dan Industri Kabupaten Tanah Bumbu, Deny Harianto, Rabu menegaskan, monitoring di lapangan, ketersediaan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, mie instan, bawang dan lain sebagainya masih cukup hingga satu bulan ke depan.
"Terkendalanya pendistribuisan bahan pokok dari Banjarmasin ke Batulicin, Tanah Bumbu akibat banjir dan jembatan runtuh, tidak mempengaruhi ketersediaan barang di Tanah Bumbu, karena sebagian besar distributor menggunakan transportasi laut untuk menuju ke Batulicin.
Oleh sebab itu, masyarakat tidak perlu khawatir akan langkanya bahan pokok di sejumlah pasar yang ada di Tanah Bumbu. Dan jangan pula melakukan aksi borong bahan makanan untuk di simpan di rumah.
"Belanjalah sewajarnya saja apa yang menjadi kebutuhan saat ini, tidak perlu memborong atau menimbun bahan pokok. karena hal itu akan membuat beberapa orang yang benar-benar membutuhkan makanan tersebut menjadi kesulitan untuk mendapatnya," ujar Deny.
Kabid Perdagangan Ahmad Heriansyah mengaku selalu dialog dengan para distributor yakni PT Bintang Sunar Jaya, PT Anugrah Laila Sejahtera, PT Kalimas Kharisma, PT Borneo Jaya Distribusindo, GSM Bulog Sarigadung, PT Sekarlaut Banjarmasin, dan GS Sejahtera.
Dari hasil dialog tersebut, sejauh ini pendistribusian bahan pokok dari luar daerah menuju Batulicin Tanah Bumbu masih relatif lancar meskipun beberapa Kabupaten di Kalimantan Selatan mengalami musibah banjir.
Ada beberapa barang yang masih mahal adalah harga cabai rawit tembus Rp120.000/kg, cabe merah besar Rp80.000/kg, ikan papuyu Rp110.000/kg dan ikan gabus/haruan Rp75.000/kg.
"Sedangkan harga kebutuhan pokok lainnya relatif normal atau tidak ada kenaikan harga," katanya
Pewarta: Imam Hanafi/sujud mariono
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021