Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melakukan pengeboran eksplorasi (government drilling) di dua wilayah kerja panas bumi (WKP) pada tahun ini.Ini memang pertama kali akan dilakukan. Mudah-mudahan ke depan menjadi program kami untuk memberi kemudahan investasi, mengurangi biaya eksplorasi. Listriknya juga akan lebih murah karena eksplorasinya murah
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono dalam jumpa pers virtual, Rabu, mengatakan dua lokasi tersebut yaitu Nage, Nusa Tenggara Timur dan Cisolok Cisukara, Jawa Barat dengan masing-masing kapasitas ekplorasi sebesar 20 MW.
"Berdasarkan studi 3G (Geologi, Geokimia, Geofisika) yang kami lakukan sebelumnya, akan dilakukan di dua lokasi yaitu Nage NTT dan Cisolok Jawa Barat. Ini nanti kami akan lakukan pengeboran di sana," katanya.
Eko menjelaskan jumlah pengeboran panas bumi itu berkurang dari sebelumnya tiga wilayah kerja karena adanya anggaran yang dipotong dalam rangka refocusing dan realokasi belanja kementerian demi penanganan COVID-19. Satu wilayah kerja yang ditunda itu yakni WKP Bittuang, Sulawesi Selatan.
"Bittuang, sebetulnya program kami tahun ini. Tapi kemarin saat mendampingi Pak Menteri rapat kerja dengan Komisi VII DPR, kita ada refocusing dan realokasi anggaran, salah satunya Bittuang ini kita tunda kita laksanakan di tahun berikutnya," katanya.
Menurut Eko, pemerintah memilih menunda Bittuang berdasarkan urutannya yang di bawah dua WKP lainnya.
"Dari tiga, urutan paling bawah itu Bittuang. Mungkin akan jadi prioritas tahap berikutnya," katanya.
Eko mengatakan pengeboran eksplorasi yang dilakukan pemerintah merupakan hal yang baru dan menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menggaet investasi panas bumi.
Ia berharap pengeboran eksplorasi akan bisa diketahui data-data panas bumi yang dibutuhkan, termasuk soal temperatur, tekanan hingga fluida panas bumi di reservoir tersebut.
"Ini memang pertama kali akan dilakukan. Mudah-mudahan ke depan menjadi program kami untuk memberi kemudahan investasi, mengurangi biaya eksplorasi. Listriknya juga akan lebih murah karena eksplorasinya murah," kata Eko.
Baca juga: Pemerintah dukung penuh target pengembangan sumur baru di WKP Lahendong
Baca juga: Pemerintah sosialisasikan pengembangan panas bumi di WKP Atadei
Baca juga: Pemerintah tetapkan 39 WKP panas bumi baru
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021