Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Natanail Perangin-angin, dihubungi dari Medan, Rabu, mengatakan erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi lebih kurang tiga menit 21 detik.
Sebelumnya, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut, erupsi pada Senin (18/1) sekitar pukul 20.10 WIB, namun tinggi kolom abu tidak teramati.
Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi lebih kurang tiga menit 26 detik.
Baca juga: Gunung Sinabung erupsi Senin malam, tinggi kolom abu tidak teramati
Saat ini, kata Natanail, Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi warga maupun petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung.
Selanjutnya radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila ke luar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Selain itu, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh. Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta agar tetap waspada terhadap bahaya lahar, jelas Perangin-angin.
Baca juga: Gunung Sinabung meletus, semburkan debu setinggi 500 meter
Baca juga: BPBD imbau warga terdampak erupsi Sinabung terapkan protokol kesehatan
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021