LG mengatakan telah sampai pada titik di mana perusahaan perlu membuat keputusan terbaik untuk unit bisnis Mobile Communications.
"Di pasar global, persaingan semakin ketat di bisnis mobile termasuk smartphone. Kami terbuka untuk setiap kemungkinan saat ini dan secara menyeluruh meninjau rencana masa depan kami," kata LG, dikutip dari Yonhap, Kamis.
Dalam email yang dikirim ke karyawan, CEO LG Electronics Brian Kwon mengatakan mereka yang berada di bisnis seluler perusahaan akan tetap diperkerjakan, terlepas dari nasib unit bisnis tersebut.
Baca juga: LG akan tampilkan manusia virtual di CES 2021
Baca juga: Jaringan 5G bisa parkirkan mobil otomatis?
Bisnis seluler LG telah merugi sejak kuartal kedua 2015. Akumulasi kerugian operasionalnya telah mencapai sekitar 5 triliun won (sekitar Rp63,7 triliun) pada tahun lalu.
Analis memperkirakan kerugian operasional unit seluler LG mencapai sekitar 800 miliar won (Rp102 miliar) tahun lalu, menyempit dari 1 triliun won pada 2019, tetapi penjualan yang sulit di tengah pandemi tampaknya memaksa perusahaan mempertimbangkan opsi untuk menjual bisnis.
LG Electronics telah mencoba meningkatkan bisnis selulernya dalam beberapa tahun terakhir dengan menyesuaikan portofolio produknya dan memperluas kesepakatan manufaktur pengembangan asli.
Untuk meningkatkan penjualan smartphone premium, LG meluncurkan Explorer Project, kategori ponsel baru perusahaan yang bertujuan untuk menghadirkan perangkat dengan bentuk berbeda dan pengalaman seluler yang ditingkatkan, pada tahun lalu, dan merilis Wing, smartphone layar ganda dengan layar yang dapat yang berputar.
LG Electronics juga dijadwalkan meluncurkan smartphone dengan layar OLED yang dapat digulung akhir tahun ini.
Pangsa pasar smartphone global LG diperkirakan sekitar 2 persen.
Sementara kehadirannya dibayangi oleh Samsung Electronics dan Apple di segmen premium, LG juga telah berjuang untuk meningkatkan penjualan terhadap brand China di kategori ponsel pintar dengan harga ramah kantong.
Di wilayah asalnya, LG Electronics adalah vendor smartphone terbesar ketiga tahun lalu dengan pangsa pasar 13 persen, menurut peneliti pasar Counterpoint Research.
Samsung menduduki puncak pasar domestik dengan pangsa 65 persen, diikuti oleh Apple dengan pangsa 21 persen.
Baca juga: LG ambil langkah selamatkan bisnis ponsel
Baca juga: Ponsel layar gulung LG terdaftar di operator Korea Selatan
Baca juga: LG Chem minta kasus rahasia dagang tidak dikaitkan "recall"
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021