Selain untuk menantang Tesla, pada industri kendaraan listrik. Mercedes-Benz juga akan menawarkan lebih banyak kendaraan bebas emisi kepada konsumen untuk memenuhi target di Eropa dan Cina.
EQA, yang pertama dari beberapa model listrik yang direncanakan Mercedes-Benz untuk diluncurkan tahun ini, pada awalnya memiliki jangkauan 426 kilometer (265 mil), dan nantinya akan ada model dengan jangkauan 500km.
Baca juga: MBDI siapkan enam diler untuk uji emisi gas buang
Baca juga: Mercedes-Benz catat penjualan 2.226 mobil penumpang di Indonesia 2020
Perusahaan otomotif asal Jerman, Mercedes-Benz akan akan mulai dijual di Eropa pada 4 Februari di mana dewan manajemen Britta Seeger digambarkan sebagai "poin harga yang sangat menarik".
Penjualan kendaraan listrik (EV) melonjak di Eropa tahun lalu karena pembuat mobil berusaha keras untuk memenuhi target emisi CO2 Uni Eropa. Penjualan mendapat dorongan dari subsidi termasuk dalam langkah-langkah stimulus ekonomi yang diluncurkan di Prancis dan Jerman, khususnya.
Penjualan model hibrida listrik dan plug-in sepenuhnya naik 122 persen di seluruh UE selama kuartal pertama tahun 2020.
Mercedes-Benz menggambarkan EQA sebagai "model entri perkotaan" dan anggota dewan Seeger memuji "keberlanjutan, keserbagunaan, dan tampilan segar".
Produsen mobil listrik Tesla memulai bisnis pembuat mobil tradisional dengan investasi besar mereka dalam kendaraan berbahan bakar fosil dan telah mendominasi penjualan global. Pasar massal Tesla Model 3 adalah EV terlaris di dunia, diikuti di tempat kedua oleh Renault's Zoe.
Selain target emisi, pembuat mobil juga menghadapi larangan kendaraan berbahan bakar fosil yang mulai berlaku pada awal 2030 di beberapa pasar.
Baca juga: Daimler susul VW pangkas produksi karena krisis semikonduktor
Baca juga: Mobil listrik Mercedes-Benz laris, 160.000 terjual 2020
Baca juga: Mercedes-Benz masif produksi sedan dan SUV listrik EQ
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021