Kominfo optimasi TIK untuk tangani pandemi

21 Januari 2021 13:57 WIB
Kominfo optimasi TIK untuk tangani pandemi
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate saat mengikuti pertemuan virtual 1st ASEAN Digital Minister's Meeting (ADGMIN) 2021. (kominfo.go.id)
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyoroti optimasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menangani dampak pandemi COVID-19 di Indonesia.

"Proses transformasi digital juga terlihat dalam penanganan pandemi bangsa, karena Indonesia secara konsisten menerapkan solusi berbasis digital sejak awal pandemi," kata Johnny saat mengikuti pertemuan virtual 1st ASEAN Digital Minister's Meeting (ADGMIN), dikutip dari siaran pers, Kamis.

Dalam forum kementerian telekomunikasi se-Asia Tenggara tahun ini, Kominfo memperkenalkan platform untuk melacak sebaran virus corona PeduliLindungi dan platform territegrasi Satu Data Vaksin COVID-19, untuk pengelolaan vaksin mulai dari pendaftaran, distribusi dan penerbitan sertifikat bagi penerima vaksin.

Pandemi virus corona menjadi momentum percepatan digitalisasi di Indonesia maupun Asia Tenggara. Indonesia dalam hal ini sudah memiliki inisiatif transformasi digital di sektor strategis, termasuk pembangunan insfrastruktur, adopsi teknologi, peningkatan talenta digital dan pembuatan regulasi.

Baca juga: Kominfo upayakan ketersediaan sinyal di destinasi wisata unggulan

Baca juga: Integrasi layanan WhatsApp versus era tanpa privasi


Saat ini, Indonesia menargetkan jangkauan internet yang lebih luas, lebih cepat dan lebih tangguh untuk menutup kesenjangan digital.

Target ini akan diwujudkan dengan membangun infrastruktur telekomunikasi, tata kelola data dan keamanan siber.

"Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia bekerja sama dengan penyedia telekomunikasi untuk menggelar infrastruktur konektivitas digital," kata dia.

"Untuk dua tahun ke depan, MTBS akan menempatkan ribuan BTS baru untuk memenuhi konektivitas broadband di seluruh Indonesia, dan peluncuran High Throughput Sattelite SATRIA-1 pada tahun 2023. Dengan kapasitas 150 Gbps per detik, Satelit tersebut diharapkan dapat menghasilkan konektivitas yang andal di seluruh pelosok Indonesia," kata Johnny.

Teknologi digital selama pandemi juga banyak membantu sektor ekonomi, yaitu usaha ultra mikro, dan usaha mikro, kecil dan menengah tetap produktif.

Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, untuk mendorong konsumsi produk lokal, membantu lebih dari 10 juta UMKM masuk ke platform digital untuk berjualan online.

Untuk mengoptimalkan pemanfaatan TIK dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi, Johnny berpendapat perlu kolaborasi antarnegara anggota ASEAN.

"Kami percaya semangat kolaborasi di ASEAN harus fokus untuk mengatasi pandemi. Manfaat digitalisasi juga harus dimaksimalkan untuk mendorong pemulihan ekonomi yang lebih cepat. Upaya harus dilakukan untuk membantu yang paling rentan dan memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal," kata Johnny.

ADGMIN merupakan pertemuan rutin menteri telekomunikasi tingkat ASEAN, tahun ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia.

Pertemuan tahun ini membahas lansekap digital setelah pandemi COVID-19 dengan mengadopsi ASEAN Digital Masterplan 2025 (ADM2025).

Baca juga: Pers berperan edukasi masyarakat soal COVID-19

Baca juga: Kominfo tekankan perlindungan data WNI di forum ASEAN

Baca juga: Pemilik data akan berhak meminta salinan data pribadi dari korporasi

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021