BPPT bangun Pusat Inovasi Kecerdasan Artifisial

21 Januari 2021 14:12 WIB
BPPT bangun Pusat Inovasi Kecerdasan Artifisial
Kepala BPPT Hammam Riza berbicara kepada wartawan di sela Rapat Kerja BPPT 2020 "Penguatan Daya Saing Melalui Inovasi, Transformasi Digital dan Kualitas SDM" di Gedung BPPT, Jakarta, Senin (24/02/2020). (ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)

BPPT mempersiapkan infrastruktur serta ekosistem

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) membangun dan meluncurkan Pusat Inovasi Kecerdasan Artifisial (PIKA) sebagai wadah akselerasi pemanfaatan kecerdasan artifisial di Indonesia.

"Untuk mendorong penerapan kecerdasan artifisial yang selaras dengan kepentingan nasional, maka BPPT mempersiapkan infrastruktur serta ekosistem untuk mengorkestrasi riset dan inovasi yang berkelanjutan dalam sebuah wadah, yaitu Pusat Inovasi Kecerdasan Artifial (PIKA)," kata Kepala BPPT Hammam Riza dalam konferensi pers Outlook BPPT 2021 dan Capaian BPPT 2020, Jakarta, Kamis.

PIKA merupakan wadah bagi semua unsur quad helix yaitu pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas dalam berkolaborasi pada riset dan inovasi kecerdasan artifisial dengan memaksimalkan seluruh sumber daya riset dan inovasi nasional.

Hammam menuturkan PIKA bersifat terbuka, partisipatif, berbasis nilai (value-based synergy), demand-driven, mandiri, serta memiliki tata kelola yang adaptif dan lincah.

Baca juga: Strategi Nasional AI ditargetkan selesai pertengahan tahun

Baca juga: BPPT: Indonesia harus menguasai IoT AI dan cloud


Dalam mendukung pengembangan kegiatan kecerdasan artifisial di Indonesia, PIKA telah dilengkapi dengan NVIDIA DGXA A100, sebagai super komputer.

"BPPT telah menghadirkan super komputer dalam upaya penguatan infrastruktur untuk kecerdasan artifisial dengan melaksanakan instalasiNVIDIA DGXA A100 yang merupakan serangkaian GPU yang digunakan untuk komputasi dalam Machine Learning dan Deep Learning serta algoritma lainnya yang digunakan di dalam kecerdasan artifisial," tutur Hammam.

Hammam mengatakan Indonesia memiliki beberapa tantangan untuk mengembangkan kecerdasan buatan di antaranya kesiapan regulasi yang mengatur etika penggunaan, kesiapan tenaga kerja, kesiapan infrastruktur dan data pendukung pemodelan, serta kesiapan industri dan sektor publik dalam mengadopsi inovasi kecerdasan artifisial.

Oleh karena itu, Pusat Inovasi Kecerdasan Artifial yang diinisiasi BPPT tersebut diharapkan bisa menjadi wadah dalam mengakselerasi pemanfaatan kecerdasan artifisial di Indonesia, serta memberikan manfaatnya bagi masyarakat luas dan mendukung pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan bangsa.

Baca juga: Menteri: AI Summit dorong peta kekuatan pemanfaatan AI di Indonesia

Baca juga: Indonesia akan kembangkan sistem deteksi COVID-19 berbasis AI

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021