"Kemensos memastikan kebutuhan penyintas dapat terpenuhi, terlebih kebutuhan pemulihan psikososial," ujar pekerja sosial ahli muda Kemensos Dika Yudhistira Rizqy melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat tidak hanya menyebabkan kerugian materil dan jatuhnya korban jiwa. Namun, bencana itu juga menimbulkan kekhawatiran serta trauma bagi masyarakat terdampak.
Oleh sebab itu, pemulihan psikososial bagi para pengungsi dibutuhkan agar mengatasi dampak trauma dari para korban.
Baca juga: Kemensos cari data ahli waris korban gempa, beri santunan Rp15 juta
Kemensos telah mengerahkan tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) bagi para penyintas guna membantu pemulihan trauma masyarakat terdampak gempa bumi.
"Tim LDP Kemensos berasal dari Taruna Siaga Bencana (Tagana), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan sumber daya manusia Program Keluarga Harapan," ujar dia.
Adapun relawan yang ikut memberikan layanan psikososial yakni 30 orang dan tersebar di Kabupaten Majene dan Mamuju untuk kegiatan pelayanan sosial.
Hingga Kamis, sebanyak 201 personel Tagana dari Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah telah bergabung untuk mendukung pemenuhan kebutuhan sosial sekaligus pemulihan psikologis bagi para pengungsi.
Baca juga: Kemensos dirikan enam dapur umum untuk penyintas gempa Sulbar
Kemensos juga turut melakukan pendistribusian logistik untuk kebutuhan dasar para pengungsi seperti makanan siap saji, makanan anak, tenda gulung, matras, selimut, peralatan dapur keluarga, tenda serba guna maupun tenda COVID-19 dan lain sebagainya.
Selain itu, Kemensos juga mendirikan dapur umum lapangan yang tersebar di beberapa titik di antaranya di Kantor Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat dengan produksi 4.600 bungkus makanan per hari. Selanjutnya, dapur umum di Stadion Marakara dengan produksi 6.000 bungkus makanan per hari.
Baca juga: KPPPA gandeng jejaring beri dukungan psikososial bagi anak di Sulbar
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021