Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan ketersediaan dan harga daging sapi di daerah ini tidak terdampak aksi mogok para pedagang komoditas itu di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).Aksi di Jakarta mudah-mudahan tidak berdampak di Yogyakarta karena harga daging sudah cukup tinggi sehingga tidak mengalami kenaikan lagi,
"Aksi di Jakarta mudah-mudahan tidak berdampak di Yogyakarta karena harga daging sudah cukup tinggi sehingga tidak mengalami kenaikan lagi," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY Yanto Apriyanto saat ditemui di Yogyakarta, Kamis.
Ia mengatakan ketersediaan daging sapi segar maupun beku di DIY cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Kementan tegaskan stok daging sapi-kerbau cukup
Di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) DIY saat ini tersimpan kurang lebih 15 ton daging sapi maupun kerbau.
Dari sisi harga, berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional di Kota Yogyakarta masih dalam kondisi stabil tinggi dengan rata-rata Rp120.000 per kg untuk daging sapi paha belakang dan Rp110.000 per kg untuk daging has dalam.
"Untuk harga sejak 2019 sampai 2021 memang sudah stabil tinggi. Tidak ada gejolak yang signifikan dan bahkan cenderung turun," kata dia.
Baca juga: Pemerintah perlu awasi stok dan distribusi daging sapi
Menurut Yanto, persediaan maupun harga daging di DIY selama ini tidak terpengaruh gejolak di DKI Jakarta karena pasokan dapat dipenuhi oleh peternak sapi lokal. Sedangkan harga di pasaran ditentukan distributor dari sejumlah rumah pemotongan hewan (RPH) di Yogyakarta.
Sementara itu peminat atau konsumen daging sapi di DIY masih didominasi pengusaha hotel, restoran, dan kafe (horeka).
"Pasokan memang dipenuhi distributor lokal di DIY sendiri. Kalau pemasok utamanya masih RPH Segoroyoso," kata Yanto.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021