• Beranda
  • Berita
  • Wall Street bervariasi, S&P dan Nasdaq ditutup di rekor tertinggi

Wall Street bervariasi, S&P dan Nasdaq ditutup di rekor tertinggi

22 Januari 2021 06:45 WIB
Wall Street bervariasi, S&P dan Nasdaq ditutup di rekor tertinggi
wall street (Reuters)
Bursa Wall Street bervariasi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), namun S&P dan Nasdaq ditutup di rekor tertinggi didorong oleh optimisme tentang lebih banyak bantuan pandemi di bawah pemerintahan Biden untuk mendukung ekonomi setelah data menunjukkan pemulihan pasar tenaga kerja yang lesu.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 12,37 poin atau 0,04 persen, menjadi berakhir di 31.176,01 poin. Indeks S&P 500 naik tipis 1,22 poin atau 0,03 persen, menjadi ditutup di 3.853,07 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir naik 73,67 poin atau 0,55 persen menjadi 13.530,91 poin.

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi anjlok 3,44 persen, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor teknologi terangkat 1,32 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terbaik.

Dow juga bersiap untuk sebuah rekor namun jatuh ke wilayah negatif di menit-menit terakhir perdagangan.

Jumlah warga Amerika yang mengajukan permohonan baru untuk tunjangan pengangguran turun menjadi 900.000 minggu lalu, tetapi masih tetap tinggi karena pandemi COVID-19 melanda negara itu, meningkatkan risiko bahwa ekonomi akan memangkas pekerjaan untuk bulan kedua berturut-turut pada Januari.

Namun data lain menunjukkan sektor perumahan dan manufaktur sebagai wilayah kekuatan untuk membantu menopang perekonomian.

"Kami memiliki momentum yang sangat kuat memasuki tahun ini dan memasuki pemerintahan Biden ... karena prospek stimulus tunai yang lebih besar dan lebih banyak pengeluaran secara umum," kata Mohannad Aama, direktur pelaksana di Beam Capital Management LLC di New York.

Komposit Nasdaq menguat, didorong oleh lonjakan saham seperti Alphabet Inc, Apple Inc dan Amazon.com Inc menjelang laporan keuangan mereka dalam beberapa minggu mendatang.

Ini mengikuti lonjakan hasil Netflix Inc pada Rabu (20/1/2021) yang merevitalisasi penerima manfaat perintah "tinggal di rumah", menambahkan 262 miliar dolar AS dalam kapitalisasi pasar secara keseluruhan ke kelompok saham FAANG.

“Mengingat kemungkinan lonjakan kasus COVID, investor akan kembali ke pedoman lama yang bekerja dengan baik pada waktu yang sama tahun lalu ... Sektor teknologi berkinerja baik dan (begitu juga) apa pun yang terkait dengan bekerja dari rumah," Aama menambahkan.

Dalam pembalikan tren awal bulan ini, indeks pertumbuhan Russell 1000, yang mencakup saham-saham teknologi, minggu ini jauh mengungguli indeks nilai Russell 1000, yang terdiri dari saham-saham siklikal seperti keuangan dan energi.

Presiden Joe Biden telah meluncurkan beberapa inisiatif selama hari-hari pertamanya menjabat, termasuk meningkatkan pengujian dan peluncuran vaksin.

Sektor energi yang tergelincir 3,44 persen, penyeret terbesar di antara 11 sektor utama S&P, menyusul berita Biden mencabut izin proyek pipa minyak Keystone XL.

Dengan valuasi mendekati level tertinggi 20 tahun, hasil perusahaan dapat menjadi ujian penting apakah reli pasar saham telah berjalan di depan fundamentalnya.

Laporan laba di perusahaan-perusahaan S&P 500 diperkirakan melonjak 24 persen pada 2021 setelah jatuh 15 persen pada 2020, menurut data Refinitiv per 15 Januari.

Saham Intel melonjak di akhir sesi karena laporan labanya dirilis lebih awal serta memperkirakan laba dan pendapatan kuartal pertamanya di atas ekspektasi. Saham pembuat chip itu ditutup melonjak 6,46 persen.

United Airlines Holdings Inc anjlok 5,73 persen setelah membukukan kerugian kuartalan keempat berturut-turut karena pandemi COVID-19, tetapi mengatakan pihaknya bermaksud memotong sekitar dua miliar dolar AS dari biaya tahunan hingga 2023.

Ford Motor Co melonjak 6,17 persen memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut setelah Deutsche Bank menaikkan target harga pada saham pembuat mobil AS itu.
Baca juga: Saham Inggris balik merosot, indeks FTSE 100 tergerus 0,37 persen
Baca juga: Harga minyak bervariasi setelah stok AS meningkat, Brent naik tipis
Baca juga: Dolar jatuh 3 hari beruntun, investor cari imbal hasil lebih tinggi



 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021