Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup Kabupaten Temanggung Entargo Yutri Wardono mengatakan bahwa pemerintah mengalokasikan dana Rp2 miliar dari total Rp2,5 miliar anggaran program Sabuk Gunung untuk pengadaan bibit pohon.
"Kami bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan untuk pengadaan bibit. Dengan jumlah dana tersebut, maka per bibit dianggarkan Rp16.000," katanya di Temanggung, Jumat.
Selain mengalokasikan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, ia mengatakan, pemerintah kabupaten menggandeng badan usaha milik negara dalam mengadakan bibit pohon untuk menghijaukan sekitar 13.000 hektare lahan kritis yang ada di wilayah Kabupaten Temanggung.
"Saat ini sudah ada kesanggupan dari PT KAI senilai Rp200 juta untuk pengadaan bibit," katanya.
Entargo menjelaskan bahwa penanaman bibit pohon dalam program konservasi lahan Sabuk Gunung akan mulai dilaksanakan pada Oktober dan November 2021.
"Menanam bulan Oktober-November dengan perkiraan sudah mulai hujan dan bulan Oktober-April ada air terus," katanya.
"Kalau menanam di bulan Maret hanya akan sia-sia, karena mesti banyak yang mati," ia menambahkan.
Penanaman bibit pohon untuk menghijaukan lahan kritis, menurut dia, rencananya dilakukan secara serempak pada bulan Oktober-November 2021.
"Wilayah yang sangat sulit dan merupakan lahan kritis yang tidak tertangani oleh masyarakat nantinya kami tanami dengan tanaman-tanaman konservasi, yakni bambu, aren, dan beringin," katanya.
Baca juga: Baca juga:
Temanggung siapkan Program Sabuk Gunung untuk konservasi lahan kritis
KLHK bangun kebun bibit desa untuk rehabilitasi lahan kritis
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021